Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan International Monetary Fund dan World Bank (IMF-WB) yang digelar Oktober lalu bisa disebut sukses. Terutama dampak terhadap penanaman modal.
"Dampak tangible (terlihat) pertemuan IMF-WB mendorong investasi di Indonesia," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro saat konferensi pers, Selasa (18/12).
Selama perhelatan tercatat 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penandatanganan kerja sama investasi mencapai Rp 202 triliun.
Tidak hanya BUMN, masuknya investasi juga dirasakan dalam program Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA). Total investasi yang masuk melalui PINA mencapai Rp 47 triliun.
Investasi tersebut masuk dalam tiga sektor. Antara lain adalah sektor energi terbarukan Rp 590 miliar, sektor perkebunan Rp 2 triliun, dan pengembangan jalan tol Rp 44,5 triliun.
"Semua merupakan transaksi yang sudah sepakat, tidak ada hambatan untuk implementasi," terang Bambang.
Tidak hanya saat perhelatan pertemuan IMF-WB Indonesia dilirik investor. Pasca pertemuan tersebut kepercayaan investor meningkat untuk berinvestasi di Indonesia.
"Trust sudah dicapai tinggal bagaimana mengejar mereka sudah enggak susah lagi," jelas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut menceritakan sejumlah industri tertarik untuk melakukan relokasi pabrik ke Indonesia. Antara lain adalah China Petroleum Corporation (CPC) Taiwan yang akan mengembangkan petrokimia di Gresik senilai US$ 6,8 miliar.
Selain itu ada pula perusahaan asal China, Pegatron yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Luhut yang juga merupakan ketua panitia nasional pertemuan IMF-WB bilang investasi Pegatron dalam tiga tahun ke depan bisa mencapai US$ 1 miliar.
Ada pula industri baterai untuk kendaraan listrik yang akan berinvestasi di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Proyek tersebut akan dimulai 11 Januari 2019 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News