kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permudah akses bagi publik, BPJS Kesehatan sediakan data sampel 2015-2018


Senin, 21 Desember 2020 / 21:16 WIB
Permudah akses bagi publik, BPJS Kesehatan sediakan data sampel 2015-2018
ILUSTRASI. Permudah akses bagi publik, BPJS Kesehatan sediakan data sampel 2015-2018.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Kesehatan meluncurkan data sampel yang  mewakili seluruh data kepesertaan maupun pelayanan kesehatan sepanjang tahun 2015 hingga 2018. 

Upaya ini dilakukan sebagai bentuk transparansi BPJS Kesehatan dalam memberikan informasi pada publik. Diharapkan, penyediaan data sampel ini bisa mempermudah akses dan analisis data oleh publik dan dapat dipergunakan dalam proses analisis untuk menghasilkan suatu rekomendasi kebijakan.

"Bisa dibayangkan, dalam satu hari, ada 17.159.817 transaksi data yang terjadi dalam pengelolaan Program JKN-KIS. Kami melihat data yang kami miliki adalah aset yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian dan pengambilan kebijakan yang kredibel berbasis bukti (evidence based policy) dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS," ujar  Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris dalam keterangan tertulis, Senin (21/12).

Fachmi melanjutkan, metodologi pengambilan sampel ini melibatkan banyak pihak, termasuk akademisi. Data sampel ini pun dirancang dapat merepresentasikan keseluruhan data yang ada di BPJS Kesehatan dengan kandungan data mulai tahun 2015 sampai dengan 2018, sehingga dapat diolah dengan komprehensif.

Baca Juga: Program padat karya JPS Covid-19 bantu pemulihan ekonomi masyarakat pedesaan

Fachmi menjelaskan, buku data sampel ini adalah buku kedua. Sebelumnya, buku data sampel pertama, yang memuat data tahun 2015-2016 sudah diterbitkan pada 2019. Menurutnya, data sampel ini pun melewati berkali-kali pengujian untuk quality control.

Ada sejumlah perbedaan antara data sampel tahun 2015-2016 dengan data sampel tahun 2015-2018 yang dirilis BPJS Kesehatan. Dari sisi kepesertaan, data sampel 2015-2016 memuat 15 kolom dengan 1.697.452 baris, sedangkan data sampel tahun 2015-2108 memuat 18 kolom dengan 1.971.744 baris.

Tak hanya itu, dari sisi pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), data sampel 2015-2016 memuat 23 kolom dengan 1.733.759 baris, sedangkan data sampel tahun 2015-2108 memuat 26 kolom dengan 4.317.826 baris.

Dari aspek pelayanan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), data sampel 2015-2016 memuat 51 kolom dengan 906.905 baris, sedangkan data sampel tahun 2015-2108 memuat 55 kolom dengan 1.598.642 baris.

Baca Juga: Optimisme terhadap kehadiran vaksin Covid-19 dapat pulihkan perekonomian nasional

Dari aspek pelayanan non kapitasi, data sampel 2015-2016 memuat 18 kolom dengan 104.456 baris, sedangkan data sampel tahun 2015-2108 memuat 21 kolom dengan 135.257 baris.

"Ada penambahan di data sampel tahun 2015-2018, yang sebelumnya tidak ada di data sampel tahun 2015-2016, yaitu pelayanan FKRTL dengan diagnosa sekunder, yang memuat 4 kolom dan 1.397.391 baris. Sehingga, total data sampel tahun 2015-2018 adalah sebanyak 124 kolom dan 9.420.860 baris. Jumlah ini meningkat banyak dibanding data sampel tahun 2015-2016 yang memuat 107 kolom dan 4.442.572 baris," terang Fachmi.

Adapun, untuk mengakses data sampel ini, masyarakat dapat mengajukan permohonan kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) BPJS Kesehatan dengan melampirkan surat pengantar dari instansi, formulir permohonan informasi publik, pakta integritas, proposal penelitian, dan salinan (fotocopy) identitas diri seperti KTP.

Selanjutnya, BPJS Kesehatan akan memverifikasi berkas permohonan tersebut. Jika lengkap, PPID BPJS Kesehatan akan menyerahkan data sampel kepada pemohon.

Tak hanya melalui PPID,  masyarakat juga bisa mengakses data sampel melalui https://data.bpjs-kesehatan.go.id. Tetapi, masyarakat perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

Baca Juga: Jubir Vaksinasi: Seluruh vaksin yang disediakan Bio Farma gratis

"Hal ini untuk memastikan transaksi data ke luar termonitor dengan baik," jelas Fachmi.

Fachmi memastikan, BPJS Kesehatan akan tetap mengembangkan data sampel, seiring dengan  pertumbuhan peserta dan perkembangan pelayanan kesehatan.

Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan Sumber Daya Manusia Kementerian Perekonomian RI, Mira Tayyiba mengatakan, data saat ini telah menjadi kebutuhan dasar dalam semua kegiatan perekonomian.

Data yang terkini, akurat dan kredibel akan membantu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk merespon suatu kondisi dengan tepat. Oleh karena itu, dia pun berpendapat bahwa pengelolaan dan pemanfaatan data harus dilakukan dengan baik.

Selanjutnya: Vaksin yang disediakan Bio Farma gratis, tanpa syarat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×