Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tidak optimalnya kinerja ekonomi nasional membuat isu reshuffle menteri-menteri di bidang ekonomi kian kencang. Lantas apakah perlu Presiden melakukan perombakan kabinet saat ini?
Menurut Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ari Kuncoro, reshuffle menteri di bidang ekonomi akan memberikan suasana baru dan optimisme baru.
"Jadi reshuffle itu memberikan suasana baru ya, kita punya managemen baru, akan ada ekspektasi dan semangat baru. Tapi kalau (menteri baru) kemampuannya enggak keluar juga ya sama aja. Kalau orang baru masih belajar juga ya gimana, wah repot lagi," ujar Ari ditemui usai acara pemaparan laporan perekonomian Indonesia oleh Bank Dunia di Jakarta, Rabu (8/7).
Dia menjelaskan, sebenarnya saat ini yang lebih penting yaitu adanya perubahan jajaran pejabat di bawah Direktur Jenderal yaitu pejabat eselon II ke bawah di Kementerin. Pasalnya para pejabat tersebut yang merupakan eksekutor dan banyak memberikan persetujuan suatu proyek.
"Pejabat Dirjen ke bawah ini yang tanda tangan (proyek), jadi yang penting ya ini," kata dia.
Menurutnya, percepatan pergantian jajaran pejabat di bawah tingkat Dirjen akan membuat realisasi proyek-proyek pembangunan infrastruktur akan berjalan lebih cepat.
Saat ini kata dia, penyerapan anggaran oleh Kementerian dan lembaga masih sangat minim. Hal itu menjadi salah satu penyebab melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 ini. (Yoga Sukmana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News