Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Kasus perkosaan belakangan marak di India. Ini mengundang sorotan dari dunia internasional. Makanya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meminta warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian atau bekerja di India untuk waspada.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengungkapkan, Kemlu belum akan mengeluarkan peringatan bahaya atau travel warning bepergian ke India. Cuma, ia meminta agar WNI meningkatkan kewaspadaan.
"Untuk secara khusus ke India belum ada (travel warning). TapiĀ kita meminta yang bekerja dan yang bepergian ke luar negeri untuk mawas diri," ujar Marty di acara Jakarta Internasional Defense Dialogue (JIDD), Rabu (20/3).
Maraknya kasus perkosaan di India memang tenang menjadi sorotan dunia internasiona. Berdasarkan data Biro Catatan Kejahatan Nasional India, satu wanita diperkosa setiap 20 menit maraknya kasus perkosaan di Indiai negeri Hindustan.
Cuma, jumlah korban yang sebenarnya kemungkinan lebih besar lagi. Sebab, polisi memperkirakan hanya empat dari 10 korban pekosaan yang melaporkan kasusnya. Kebanyakan korban perkosaan di India malu jika melaporkan kejahatan yang menimpa mereka.
Jangan heran, kalau banyak negara seperti Amerika Serikat dan Australia mengeluarkan travel warning untuk warganya yang hendak berkunjung ke negara tersebut.
Kasus baru yang menghebohkan adalah kasus perkosaan seorang turis perempuan asal Swiss yang sedang melancong dengan suaminya di sebuah desa negara bagian Madhya Pradesh. Sang suami dianiaya dan istrinya diperkosa oleh delapan lelaki.
Menurut kantor berita BBC, dua pasangan itu sedang naik sepeda saat sekelompok orang tidak dikenal menyerang mereka, Minggu (17/3). "Yang lelaki dianiaya dan diikat dipohon sementara perempuan diperkosa beramai-ramai. Mereka juga mencuri uang dan ponsel," ujar juru bicara kepolisian Madhya Pradesh Afzal.
Polisi telah menangkap enam pria yang dituduh memperkosa pelancong Swiss tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News