Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan China telah resmi menyepakati menggunakan local currency settlement (LCS) atau mata uang lokal dalam transaksi perdagangan maupun investasi.
Corporate Marketing Director Bank of China, Handojo Wibawanto, perjanjian perdagangan LCS dengan China, dinilai bisa menguntungkan pengusaha, sebab transaksi pembayaran bisa menggunakan mata uang Rupiah dan juga Yuan, dan tidak menggunakan mata uang United States Dollar (USD).
“Dalam hemat kami pengusaha-pengusaha akan memiliki keuntungan dalam menyasar akses pasar China melihat metode pembayaran dapat dilakukan dengan mata uang masing-masing. Selain itu LCS juga dapat memitigasi risiko fluktuasi mata uang serta ketergantungan pada mata uang USD sebagai alat pembayaran utama,” kata Handojo dalam diskusi virtual, Kamis (5/8).
Baca Juga: Indonesia-China gunakan mata uang lokal dalam transaksi, ini kata ekonom CORE
Handojo mengatakan Bank of China Jakarta siap melakukan kerjasama dengan pengusaha untuk memastikan kelancaran implementasi LCS. Selain itu telah dilakukan juga sosialisasi frame work LCS bersama BI. Ia melihat antusiasme perbankan untuk memfasilitasi implementasi LCS.
Lebih lanjut, pihaknya juga telah menyambut dengan baik kerjasama LCS antara BI dengan Bank of China. Dia memandang perjanjian tersebut akan berdampak positif terhadap transaksi perdagangan, dan berharap kerjasama LCS dapat meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi Indonesia dan Tiongkok lebih erat.
Selanjutnya: Apindo sebut pembiayaan LCS lebih simpel dibandingkan USD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News