Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi secara resmi menutup Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kali ini, jumlah orang yang melakukan perjalanan turun 24,92% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan pemetaan pergerakan masyarakat yang dilakukan melalui Mobile Positioning Data (MPD) operator seluler, jumlah total pergerakan masyarakat yang terjadi secara nasional pada masa Nataru 2024/2025 dari tanggal 18 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025 adalah sebanyak 225,86 juta pergerakan.
Dari jumlah tersebut, jumlah orang yang melakukan perjalanan atau mobilitas intra dan antar provinsi se-Indonesia adalah sebesar 94,67 juta orang. Angka pelaku perjalanan ini turun 24,92% dari realisasi nataru tahun 2023/2024 yaitu sebesar 126 juta.
Meski begitu, jumlah pengguna angkutan umum masih tercatat mengalami peningkatan. Menteri Dudy menyampaikan pengguna angkutan umum meningkat 5,07% pada Nataru 2024/2025 dari 18 Desember 2024 (H-7) sampai 05 Januari 2025 (H+11), pada cut off data pukul 23.59 WIB dengan jumlah penumpang sebesar 17.182.298, dibandingkan tahun 2023/2024 sebesar 16.352.956.
"Secara umum Penyelenggaraan Nataru 2024/2025 berjalan dengan lancar, aman dan selamat," ujar Dudy saat menutup Posko Nataru, Senin (6/1).
Baca Juga: Harga Tiket Turun 10%, Jumlah Penumpang Pesawat Saat Nataru Capai 4,7 Juta
Adapun untuk rincian pada angkutan umum, yakni moda angkutan jalan sebanyak 3.736.389 penumpang, naik 6,85% dari 2023 yaitu 3.496.946.
Moda kereta api sebanyak 4.088.680 penumpang, naik 6,76% dari 2023 yaitu 3.829.737. Moda Laut sebanyak 1.673.737 penumpang, naik 7,43% dari 2023 yaitu 1.557.917.
Moda Udara sebanyak 4.883.625 penumpang, naik 10,76% dari 2023 yaitu 4.409.234.
Moda Penyeberangan sebanyak 2.799.867 penumpang, turun 8,47% dari 2023 yaitu 3.059.122.
Sementara itu, total pergerakan kendaraan keluar masuk Jakarta pada Nataru 2024/2025 dengan melalui tol adalah sebesar 6.131.938 turun sebesar 1,12 % jika dibandingkan dengan tahun 2023 yaitu 6.201.130.
Sedangkan kendaraan keluar masuk Jabodetabek melalui jalan arteri (Non Tol) sebesar 20.646.570 kendaraan untuk semua kendaraan, naik 2,63% dari 2023 sebesar 20.118.118 kendaraan.
Kemenhub menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dari Kementerian dan Lembaga yang telah secara bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Nataru tahun ini. Juga, kepada seluruh masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan selama Nataru 2024/2025 dengan tertib dan taat aturan.
Selama masa Angkutan Nataru 2024/2025, selain pada posko pusat di kantor pusat Kemenhub, terdapat pula 833 titik posko pemantauan transportasi. Pada sektor darat terdapat 463 titik posko, pada sektor laut 264 titik posko, sektor udara 56 titik posko, dan pada sektor perkeretaapian terdapat 50 titik posko.
Seluruh posko ini bekerja sama dengan berbagai pihak kementerian, lembaga, dan operator transportasi untuk memantau seluruh pergerakan dan perjalanan selama masa Nataru.
"Berdasarkan survei lanjutan, beberapa hal yang menjadi alasan utama sebagian masyarakat membatalkan perjalanannya adalah faktor cuaca, tidak diberikan ijin dari tempat kerja, tidak ada biaya, dan libur Lebaran yang berdekatan jaraknya di bulan Maret," paparnya.
Baca Juga: Periode Nataru, Kereta Api Indonesia Melayani 18 Juta Penumpang
Dari sisi keselamatan, Menhub mengapresiasi penurunan angka kecelakaan pada Nataru tahun ini. Berdasarkan data IRSMS (Integrated Road Safety Management System) Korlantas Polri, kejadian kecelakaan lalu lintas pada Pelaksanaan Nataru 2024/2025 tanggal 18 Desember 2024 (H-7) s.d 05 Januari 2025 (H+11) tercatat kejadian sebanyak 3.434 kecelakaan.
Ini mengalami penurunan sebesar 13,96% dibandingkan dengan Nataru 2023/2024 sebanyak 3.991 kecelakaan.
Menhub berharap seluruh hasil evaluasi dari pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dapat menjadi pembelajaran untuk perbaikan di masa depan. Untuk itu, Menhub juga menerima masukan dari seluruh instansi terkait sebagai bahan evaluasi.
"Penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini semoga menjadi pembelajaran sehingga kita lebih siap dalam menghadapi Angkutan Lebaran tahun 2025 pada bulan Maret mendatang," pungkas Menhub.
Selanjutnya: Prabowo Sebut Sawit sebagai Aset Strategis, Dorong Swasembada Pangan dan Energi
Menarik Dibaca: 10 Minuman Sehat Penurun Gula Darah Tinggi yang Terbukti Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News