Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski berpotensi membuat defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) melebar, neraca modal dan finansial diperkirakan lebih besar sebagai dampak dari kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P). Dengan demikian, neraca pembayaran Indonesia (NPI) tahun ini masih bisa meningkat dibanding tahun lalu.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, kenaikan peringkat dari S&P setidaknya menarik investor konservatif, seperti investor asal Nordic dan Jepang. Lana memperkirakan adanya tambahan investasi portofolio hingga mencapai US$ 7 miliar di tahun ini.
"Jika tidak ada gangguan apa pun di global, masih ada tambahan potensi dana asing masuk sekitar US$ 5 miliar-US$ 7 miliar di tahun ini," kata Lana kepada KONTAN, Senin (22/5).
Menurut Lana, tambahan investasi portofolio tersebut mendorong peningkatan neraca modal dan finansial. Ia memperkirakan, neraca modal dan finansial tersebut masih bisa menutup potensi pelebaran CAD tahun ini.
"Sehingga NPI tahun ini otomatis bertambah antara US$ 3 miliar-US$ 5 miliar dibanding tahun lalu," tambahnya.
Sekadar gambaran, tahun lalu NPI mencatatkan suprlus US$ 12,1 miliar. Jika NPI tahun ini diperkirakan lebih tinggi US$ 3 miliar-US$ 5 miliar, maka NPI 2017 diperkirakan mencapai US$ 15,1 miliar-US$ 17,1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News