Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya aksi nyata dalam penyelamatan danau di Indonesia, bukan hanya 15 danau prioritas, tetap juga danau-danau besar yang ada.
“Puncak peringatan Hari Danau Dunia ini jangan hanya sebatas seremoni saja melainkan harus menjadi gerakan bersama untuk melakukan penyelamatan danau. Selama ini kita kurang aktif dalam proses penyelamatan danau-danau tersebut,” ujar Hanif dalam keterangannya, Rabu (1/10).
Hanif menyoroti kondisi lima belas danau prioritas yang dinilainya belum baik secara fisik meskipun secara administratif menunjukkan angka yang baik. Menteri menyoroti perbedaan antara data administratif dan kondisi lapangan yang terlihat di media sosial.
Kondisi Rawa Pening, Rawa Danau, dan Sungai Mahakam juga menjadi perhatian. Karena itu Menteri Hanif menekankan pentingnya meninjau langkah-langkah yang telah dilakukan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dua belas kementerian yang mendukung upaya penyelamatan danau prioritas nasional.
Baca Juga: Bangun PLTSa, Wamen Lingkungan Hidup Minta 3% APBD untuk Logistik Sampah
“Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh pihak terkait untuk mengaktifkan diri dan memberikan perhatian lebih terhadap kondisi danau-danau di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Kemudian pentingnya menjaga catchment area untuk mempertahankan fungsi ekosistem danau,” ujar Hanif.
Terkait kondisi danau-danau besar di Indonesia, Hanif menyinggung degradasi lingkungan di daerah tangkapan air dan dampaknya pada kualitas air danau. Disebutkan, degradasi lingkungan di daerah tangkapan air menyebabkan sedimentasi tinggi, penggunaan pestisida, dan budidaya keramba jaring apung yang memperburuk kualitas air danau.
Begitu juga fungsi waduk, jauh yang diharapkan akibat kurangnya perhatian pada catchment area. “Waduk-waduk kehilangan fungsi karena kurangnya perhatian pada catchment area, yang mempengaruhi kinerja fungsi ekosistem danau,” tambahnya.
Hanif menekankan, melalui Peringatan Hari Danau Dunia ini, di berharap, pihak terkait, terutama Kepala Dinas yang melingkupi bidang ini, baik di Dinas PU, di Dinas Kehutanan, di Dinas Lingkungan Hidup, Balitbangda, Bapenda. Kemudian teman-teman perkebunan, pokja-pokja yang sudah dibentuk.
Baca Juga: PGN Bangun IPAL Sentra Tahu Jombang, Targetkan Tekan 77% Polusi Organik
Peringatan Hari Danau Dunia ini dihadiri berbagai kalangan baik pemerintah, swasta, pemuda, dan perwakilan lembaga internasional. Juga hadir pimpinan dan perwakilan kementerian/lembaga yang terkait penyelamatan danau, rektor dari perguruan tinggi di wilayah 15 Danau Prioritas, pimpinan dunia usaha serta perwakilan dari berbagai sekolah di Indonesia.
Peringatan Hari Danau Dunia sendiri merupakan gagasan Indonesia yang diluncurkan pada World Water Forum ke-10 di Bali, Mei 2024 yang kemudian disetujui PBB. Hari Danau Dunia diperingati setiap 27 Agustus, yang bertepatan dengan tanggal diselenggarakannya Konferensi Pertama Danau Dunia pada tahun 1984.
Selanjutnya: BRINS Perkuat Sinergi dan Kemitraan Agen Lewat Pertemuan Financial Line
Menarik Dibaca: Ini 3 Faktor yang Bisa Menentukan Prospek Investasi di Sebuah Kawasan Hunian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News