kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.464   36,00   0,23%
  • IDX 7.742   6,84   0,09%
  • KOMPAS100 1.203   0,89   0,07%
  • LQ45 960   1,22   0,13%
  • ISSI 233   -0,20   -0,09%
  • IDX30 493   0,93   0,19%
  • IDXHIDIV20 592   1,55   0,26%
  • IDX80 137   0,16   0,11%
  • IDXV30 143   0,06   0,05%
  • IDXQ30 164   0,24   0,15%

Pergerakan Masyarakat Selama Lebaran 2024 Diprediksi Capai 193,6 Juta Orang


Selasa, 12 Maret 2024 / 14:25 WIB
Pergerakan Masyarakat Selama Lebaran 2024 Diprediksi Capai 193,6 Juta Orang
ILUSTRASI. Menhub Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan infrastruktur transportasi jelang arus mudik Lebaran 2024 di beberapa lokasi di Jawa Barat, Sabtu (9/3). Sejumlah infrastruktur yang ditinjau yakni Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Tol Cisumdawu dan Tol Cipali, serta Stasiun KA Cirebon.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi, bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H) di tingkat nasional diperkirakan mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia, setara dengan sekitar 193,6 juta orang.

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 123,8 juta orang pada Lebaran 2023.

Hasil survei tersebut telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan juga diinformasikan kepada para pemangku kepentingan terkait, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN, dan swasta.

Baca Juga: Tips Memanfaatkan Uang THR Lebih Berkah dan Bermanfaat

Menanggapi hasil survei tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah operasional dan kebijakan untuk mengendalikan, mengatur transportasi, serta menangani secara komprehensif pergerakan massa bersama instansi kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan sektor swasta.

Dalam upaya mengantisipasi lonjakan pemudik yang berpotensi menyebabkan kepadatan lalu lintas, pemerintah akan menerapkan kebijakan-kebijakan efektif, termasuk pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal, fasilitas mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, dan pengaturan lalu lintas di daerah-daerah yang berisiko mengalami kepadatan luar biasa.

Survei juga menunjukkan bahwa daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Timur (16,2%), Jabodetabek (14,7%), dan Jawa Tengah (13,5%), sementara daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah (31,8%), Jawa Timur (19,4%), dan Jawa Barat (16,6%).

Baca Juga: Menilik Upaya Pemerintah Antisipasi Kemacetan Arus Mudik

Minat masyarakat terhadap pilihan angkutan untuk mudik Lebaran didominasi oleh kereta api (20,3%), bus (19,4%), mobil pribadi (18,3%), dan sepeda motor (16,07%).

Faktor-faktor yang memengaruhi pilihan ini antara lain keberadaan COVID-19, kondisi ekonomi keluarga, liburan bersama, liburan anak sekolah, peningkatan sarana transportasi, dan kondisi cuaca.

Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan survei adalah H-2, yaitu Senin, 8 April 2024, dengan potensi pergerakan sekitar 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3, yaitu Minggu, 14 April 2024, dengan potensi pergerakan sekitar 41 juta orang (21,2%).

Baca Juga: Libur Lebaran, Pemerintah Tak Keluarkan Surat Edaran Prokes COVID-19

Setiap tahun, Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan mengeluarkan survei potensi pergerakan masyarakat selama angkutan Lebaran. Survei ini terbukti akurat dalam memberikan gambaran potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik, seperti pada tahun 2023 yang mencapai 123,8 juta orang (45,67%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×