Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan internasional diperkirakan membaik di tahun depan, seiring dengan pemulihan ekonomi global akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19). Kondisi tersebut, diharapkan dapat membawa berkah terhadap penerimaan pajak perdagangan internasional.
Berdasarkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021, penerimaan kepabeanan alias bea masuk dan bea keluar ditargetkan sebesar Rp 35 triliun di tahun 2021. Angka tersebut tumbuh 4,4% dibanding target tahun ini senilai Rp 33,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, selain mengumpulkan penerimaan, pemerintah juga mendukung transformasi ekonomi melalui perpajakan internasional.
Baca Juga: Kinerja BUMN diperkirakan masih ciut, ini dampaknya ke penerimaan negara
Caranya, penyempurnaan sistem National Logistics Ecosystem (NLE) dengan target menurunkan biaya logistik, menurunkan waktu logistik dari 111 jam menjadi 55,8 jam.
“Sehingga harapannya ini dapat meningkatkan peringkat trading across border (TAB) dalam Ease of Doing Business (EoDB) naik dari 116 ke 87,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2021, Jumat (14/8).
Selain itu, dalam rangka dukungan pemulihan ekonomi nasional, otoritas fiskal masih menggelontorkan insentif kepabeanan terutama untuk kemudahan ekspor dan impor. Sehingga, harapannya dapat memenuhi kebutuhan bahan baku lokal dan relaksasi bagi Kawasan Berikat (KB) dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News