Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat peningkatan optimisme konsumen pada Oktober tahun ini lantaran persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini semakin membaik sejalan dengan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia.
Josua mengatakan, ekspektasi inflasi akhir tahun yang rendah, nilai tukar yang cenderung stabil dan aliran modal asing yang masuk turut mempengaruhi perbaikan persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi domestik.
"Pembelian barang tahan lama juga meningkat khususnya pembelian produk otomotif, barang modal, properti dan peralatan rumah tangga juga semakin membaik karena inflasi yang terkendali sehingga keinginan konsumen untuk membeli barang-barang yang sifatnya sekunder atau tersier juga semakin meningkat dan diduga juga karena faktor musiman Natal dan tahun baru," kata Josua, Jumat (4/11).
Selain itu, Josua juga menilai optimisme terhadap perbaikan ekonomi setelah paket-paket kebijakan pemerintah serta kebijakan Bank Indonesia (BI) juga turut mempengaruhi persepsi konsumen.
Lebih lanjut menurut dia, semakin membaiknya perekonomian, ketersediaan lapangan kerja juga dapat ditingkatkan sehingga secara berkelanjutan mendorong daya beli masyarakat secara keseluruhan. Hal ini yang menyebabkan indeks ketersediaan lapangan kerja dan indeks ekspektasi ketersediaan lapangan pekerjaan meningkat cukup tinggi.
Berdasarkan hasil survei BI, indeks keyakinan konsumen (IKK) Oktober 2016 naik 6,8 poin ke level 116,8 dibanding bulan sebelumnya, setelah tiga bulan berturut-turut pada Agustus-September 2016 mengalami penurunan. Kenaikan optimisme konsumen tersebut dipengaruhi oleh peningkatan kedua indeks pembentuknya.
Pertama, indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) Oktober 2016 meningkat 7,2 poin ke level 103,2 dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pada seluruh komponen pembentuknya, yaitu indeks ketersediaan lapangan pekerjaan dan indeks pembelian barang tahan lama yang masing-masing naik 9,5 poin ke level 89 dan 101,6 serta indeks penghasilan yang meningkat 2,6 poin ke level 119,1.
Kedua, indeks ekspektasi konsumen (IKE) terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan yang meningkat 6,4 poin ke level 130,4 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan optimisme ekspektasi konsumen tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pada seluruh komponen pembentuknya, yaitu indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja meningkat 9,8 poin ke level 114,5, indeks ekspektasi kegiatan usaha enam bulan ke depan meningkat 7,9 poin ke level 136,2, dan indeks ekspektasi penghasilan meningkat 1,6 poin ke level 140,5 dibandingkan bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News