kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Per 24 Oktober, Kasus Gagal Ginjal Bertambah Menjadi 255 dengan Angka Meninggal 143


Selasa, 25 Oktober 2022 / 13:39 WIB
Per 24 Oktober, Kasus Gagal Ginjal Bertambah Menjadi 255 dengan Angka Meninggal 143
ILUSTRASI. gagal ginjal


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan terjadi peningkatan kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) di Indonesia.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyampaikan, jumlah gangguan ginjal akut progresif atipikal mencapai 255 kasus per tanggal 24 Oktober 2022. Angka ini meningkat dari total 245 kasus yang dilaporkan Kemenkes pada Minggu (23/10/2022).

Begitu pula dengan angka kematian yang saat ini mencapai 143 anak. Terjadi peningkatan dari sebelumnya dilaporkan mencapai 141 anak.

Baca Juga: Daftar Terbaru Obat Sirup yang Boleh Diresepkan Dokter untuk Pasien, Apa Saja?

"Per tanggal 24 Oktober, 255 kasus yang berasal dari 26 provinsi, yang meninggal 143 (orang). Case fatality rate 56 persen," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Syahril mengatakan, kasus tersebut ditemukan di 26 provinsi. Kendati demikian, ia belum memerinci lebih jauh provinsi mana saja yang telah memiliki kasus gangguan ginjal akut. Ia juga menyampaikan, tambahan 10 kasus ini bukan kasus baru, melainkan kasus yang baru dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Ada penambahan 10 kasus, namun penambahan tersebut adalah kasus lama yang baru dilaporkan, yang penambahan 10 kasus dan kematian. Bukan penambahan kasus (baru)," jelas Syahril.

Sebelumnya diberitakan, gangguan ginjal akut misterius banyak menyerang anak-anak umumnya balita. Gejala yang timbul dari penyakit ini yaitu demam, hilang nafsu makan, malaise, batuk pilek, mual, muntah, ISPA, dan diare.

Kemudian berlanjut pada sulit buang air kecil, berupa air seni berkurang atau tidak ada air seni sama sekali.

Baca Juga: Bertambah Jadi 245 Kasus, Kenali Gejala Penyakit Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Sejauh ini, belum ditemukan penyebab pasti dari penyakit ini. Namun, Kemenkes mengambil langkah konservatif untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup yang dinyatakan tidak aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hanya saja, setelah diteliti oleh BPOM, Kemenkes kembali memperbolehkan konsumsi 156 obat sirup yang tidak memiliki kandungan zat pelarut tambahan, berupa Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, Dan/Atau Gliserin/Gliserol, dan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.

Keputusan ini tertuang dalam Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. SR.01.05/III/3461/2022 tanggal 18 Oktober 2022, tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Kasus Gangguan Ginjal Akut: Total 255 Terdiagnosis, 143 Orang Meninggal"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×