Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
“Saya barusan melihat angka dari ekspor kita Desember 2020 saja tumbuh 8,4%, meski keseluruhan tahun minus 2,6% tapi trennya pemulihan dari ekspor meningkat. Artinya kalau Amerika Serikat (AS), Eropa pulih dan jelas China pulih duluan, maka kita akan litat ekspor kita menjadi lebih baik,” kata Sri Mulyani
Dari sisi investasi menunjukan pemulihan, karena menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, perbankan sudah mulai melihat adanya pemulihan demand masyarakat. Dus, kredit akan menggeliat di awal tahun ini.
“Investasi pun menunjukan pemulihan kalau perbankan melihat demand-nya sudah tumbuh mulai pick-up. mereka berani untuk landing lagi, maka kredit akan menigkat, capital inflow terjadi cukup deras ampai saat ini. Suku bunga lebih rendah dan niilai tukar yang menguat, ini juga menimbutlan confidence yang kuat terhadap investasi,” ucap Menkeu.
Baca Juga: Kalahkan prediksi, ekonomi China tumbuh 2,3% tahun lalu
Adapun secara keseluruhan tahun, Sri Mulyani masih optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5% year on year (yoy) sebagaimana dalam Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 Tahun Anggaran 2021.
“Jadi kalau kita lihat dari agregat demand, seluruh faktor di luar konsumsi pemerintah yaitu konsumsi, investasi, dan ekspor kita harapkan pick-up di kuartal II-2020 dan seterusnya. Meskipun catatanya kepastian Covid dan vaksinasi itu tetap membayangi, tapi prospeknya diharapkan lebih baik dengan situasi itu,” ujar Sri Mulyani
Selanjutnya: Ekonom Bank Permata prediksi ekonomi akan pulih di kuartal II, ini syaratnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News