kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.243   22,00   0,14%
  • IDX 6.914   16,59   0,24%
  • KOMPAS100 1.007   5,50   0,55%
  • LQ45 773   2,01   0,26%
  • ISSI 226   1,95   0,87%
  • IDX30 399   1,82   0,46%
  • IDXHIDIV20 462   1,17   0,25%
  • IDX80 113   0,60   0,53%
  • IDXV30 114   1,34   1,18%
  • IDXQ30 129   0,34   0,27%

Penyadapan harus dihadapi dengan kontra intelijen


Kamis, 31 Oktober 2013 / 11:50 WIB
Penyadapan harus dihadapi dengan kontra intelijen
ILUSTRASI. Kantor pusat Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah Indonesia diminta segera melakukan kontra intelijen terkait informasi adanya alat penyadap yang dipasang di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta.

"Namanya usaha ya semaksimal mungkin. Lakukan contra intelligence saja," kata Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati melalui pesan singkat, Kamis (31/10).

Perempuan yang akrab dipanggil Nuning itu mengatakan, suatu negara berkepentingan dengan sebuah negara lain selalu ingin tahu isi dari perkembangan negara lain itu. "Di situlah peranan intelijen mereka bekerja," katanya.

Sebagai negara berdaulat, Nuning mengatakan, Indonesia harus mengantisipasi adanya kinerja spionase tersebut. "Jadi early warning system harus diberlakukan secara lebih luas," tuturnya.

Menurut Politisi Hanura itu, bukan hanya Kementerian Luar Negeri yang harus mengantisipasi soal penyadapan itu, tetapi juga Badan Intelijen Indonesia (BIN), dan Badan Intelkam Polri juga harus ikut ambil bagian.

"Selain meningkatkan teknologi informasi, SDM pegawai dan penggunanya harus ditingkatkan kemampuannya," tegas Nuning. (Ferdinand Waskita/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×