kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penyadapan harus dihadapi dengan kontra intelijen


Kamis, 31 Oktober 2013 / 11:50 WIB
Penyadapan harus dihadapi dengan kontra intelijen
ILUSTRASI. Kantor pusat Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah Indonesia diminta segera melakukan kontra intelijen terkait informasi adanya alat penyadap yang dipasang di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta.

"Namanya usaha ya semaksimal mungkin. Lakukan contra intelligence saja," kata Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati melalui pesan singkat, Kamis (31/10).

Perempuan yang akrab dipanggil Nuning itu mengatakan, suatu negara berkepentingan dengan sebuah negara lain selalu ingin tahu isi dari perkembangan negara lain itu. "Di situlah peranan intelijen mereka bekerja," katanya.

Sebagai negara berdaulat, Nuning mengatakan, Indonesia harus mengantisipasi adanya kinerja spionase tersebut. "Jadi early warning system harus diberlakukan secara lebih luas," tuturnya.

Menurut Politisi Hanura itu, bukan hanya Kementerian Luar Negeri yang harus mengantisipasi soal penyadapan itu, tetapi juga Badan Intelijen Indonesia (BIN), dan Badan Intelkam Polri juga harus ikut ambil bagian.

"Selain meningkatkan teknologi informasi, SDM pegawai dan penggunanya harus ditingkatkan kemampuannya," tegas Nuning. (Ferdinand Waskita/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×