Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah telah menurunkan tarif tiket pesawat domestik sebesar 10% untuk mendukung sektor pariwisata Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap kebijakan tersebut dapat mendorong sektor pariwisata dalam mengumpulkan pundi-pundi devisa.
"Kita ingin agar pariwisata menjadi salah satu sektor yang bisa menghasilkan devisa secara lebih cepat," ujar Airlangga dalam acara Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025, Selasa (10/12).
Ia juga membandingkan potensi pariwisata Indonesia dengan negara tetangga seperti Thailand, yang mampu mendatangkan hampir 30 juta wisatawan internasional setiap tahun, sementara Indonesia sebelum pandemi Covid-19 hanya mencatatkan sekitar 16-17 juta turis.
Baca Juga: Di Balik Mahalnya Tarif Tiket Pesawat
Airlangga menjelaskan, untuk meningkatkan aksesibilitas, Presiden Prabowo Subianto juga telah meminta agar penerbangan regional dapat kembali dilakukan langsung ke destinasi wisata, seperti Tanjung Kelayang dan Labuan Bajo, tanpa harus transit melalui Jakarta. Hal ini diharapkan dapat mempermudah wisatawan dan mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata.
Selain itu, pemerintah juga sedang mengevaluasi perizinan untuk penyelenggaraan acara nasional dan internasional.
Tujuannya adalah agar proses perizinan lebih sederhana dan transparan, yang pada akhirnya dapat mendorong lebih banyak event besar di Indonesia dan meningkatkan promosi sektor pariwisata.
"Kita juga sedang mengevaluasi izin-izin untuk membuat event-event nasional maupun internasional agar perizinannya lebih disederhanakan dan lebih transpasaran, jadi ini diharapkan bisa memacu sektor pariwisata," kata Airlangga.
Baca Juga: Resmi Turun Harga, Cek Tarif Tiket Pesawat Domestik Jakarta-Bali Akhir Tahun 2024
Diberitakan KONTAN sebelumnya, pemerintah menargetkan nilai devisa pariwisata pada tahun 2025 mencapai US$ 22,1 miliar, naik dari baseline tahun 2023 sebesar US$ 14,63 miliar. Target tersebut juga lebih tinggi dibanding outlook tahun 2024 yang diproyeksikan sebesar US$ 17,64 miliar.
Target ambisius ini tertuang dalam dokumen Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Selanjutnya: Harga Pangan di Gorontalo: Daging Sapi dan Telur Ayam Naik, Selasa (10/12)
Menarik Dibaca: Dukung UMKM Perempuan, Standard Chartered Jalin Kerjasama Rp 2 Triliun Dengan Amartha
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News