kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan Harga Tiket Pesawat Sumbang Deflasi di Agustus 2022


Kamis, 01 September 2022 / 13:34 WIB
Penurunan Harga Tiket Pesawat Sumbang Deflasi di Agustus 2022
ILUSTRASI. Pesawat maskapai Batik Air terparkir di apron Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/8/2022). Sumbang Deflasi pada Agustus 2022, Ini Sebab Turunnya Harga Tiket Pesawat.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan harga (deflasi) sebesar 0,21% dibandingkan bulan sebelumnya atau month over month (mom) pada bulan Agustus 2022. 

Salah satu kelompok yang menyumbang deflasi pada bulan laporan adalah kelompok transportasi. Kelompok ini mencatat deflasi sebesar 0,08% mom dengan andil pada deflasi mencapai 0,01%. Nah, penurunan harga pada kelompok ini didorong oleh penurunan harga tiket angkutan udara. 

“Ada penurunan tarif angkutan udara pada Agustus 2022, di mana tarif angkutan udara memberi andil pada deflasi sebesar 0,03%,” jelas Margo dalam paparan secara daring, Kamis (1/9). 

Baca Juga: Ini Penyebab Deflasi di Bulan Agustus 2022

Margo menjelaskan, turunnya harga tiket angkutan udara pada Agustus 2022 ini didorong oleh penurunan harga avtur. Selain itu, ada juga kebijakan pemerintah untuk membebaskan tarif jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara di bandara. 

“Ini kemudian mendorong penurunan tarif angkutan udara. Selain karena harga avtur yang mulai menurun, juga ada kebijakan dari pemerintah tersebut,” tegas Margo. 

Namun, secara keseluruhan, deflasi pada Agustus 2022 paling besar disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini mencatat deflasi sebesar 1,80% mom, dan memberi andil deflasi sebesar 0,48%. 

Baca Juga: BPS Catat Deflasi 0,21% pada Agustus 2022, Terdalam Sejak September 2019

Deflasi pada kelompok ini disebabkan oleh Indonesia yang mulai memasuki masa panen, sehingga jumlah suplai pada beberapa sentra produksi mulai memadai.

Sebut saja daerah Nganjuk, Probolinggo, dan Demak yang merupakan sentra produksi bawang merah. Kemudian ada Kediri dan Blitar yang merupakan daerah penghasil cabai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×