kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Siapkan 420 Rumah Sakit Pendidikan


Selasa, 06 Desember 2022 / 14:18 WIB
Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Siapkan 420 Rumah Sakit Pendidikan
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya mempercepat pemenuhan dokter, dokter gigi dan spesialis. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya mempercepat pemenuhan dokter, dokter gigi dan spesialis. Hal itu guna memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan (Nakes) di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyebutkan, banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kekurangan tenaga kesehatan. 

Untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di layanan rujukan, dibutuhkan waktu sekitar 7-36 tahun.

Maka, untuk akselerasi dilakukan dengan menambah kuota dan jumlah prodi di fakultas kedokteran serta melakukan program pengampuan rumah sakit (RS) pendidikan terhadap RS lainnya.

Baca Juga: Anggaran Kementerian Kesehatan 2023 Fokus Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

Skema ini disebut juga dengan Academic-Based Health System (AHS). Di mana RS didorong agar tidak hanya berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan penelitian.

“Nantinya akan kita bentuk sistem RS online untuk meningkatkan sistem integrasi dan interoperabilitas antar rumah sakit, sehingga RS Pendidikan yang sudah ada bisa mengampu RS lainnya,” ujar Dante dalam keterangan tertulis, Selasa (6/12).

Di Indonesia, program AHS telah dilaksanakan sejak tahun 2010 oleh Universitas Indonesia. Saat itu, fakultas kedokteran UI diintegrasikan dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo untuk memberikan layanan kesehatan juga meningkatkan produksi tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu.

Sejak saat itu, program AHS terus diperluas, mencakup 6 fakultas kedokteran di antaranya Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Keenam fakultas kedokteran tersebut kemudian melakukan pengampuan di enam wilayah. Hasilnya, jumlah RS Pendidikan meningkat hingga 210 RS di seluruh di Indonesia, terdiri dari 82 unit RSP Utama, 13 RSGM, 28 RS Afiliasi, dan 87 RS Satelit.

Baca Juga: Kemenkes Dorong Industri Dukung Upaya Preventif Promotif Kesehatan

Jumlah ini, tengah diupayakan untuk ditingkatkan. Sebab, masih ada sekitar 210 RS yang berpotensi untuk dijadikan RS Pendidikan. Dengan upaya tersebut, total akan ada 420 RS Pendidikan di seluruh Indonesia nanti ya.

“Totalnya nanti akan ada 420 RS Pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, harapannya ini mampu memberikan layanan kesehatan yang memadai, sekaligus bisa menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu” tuturnya.

Guna mewujudkan target tersebut, Dante meminta Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) aktif melakukan pendampingan dan memberikan bimbingan kepada 210 RS yang belum ditetapkan menjadi RS Pendidikan.

Tak hanya itu, RS Pendidikan juga diminta untuk memastikan proses pendidikan di RSP yang telah ditetapkan berjalan dengan baik dengan kualitas pendidikan yang tetap terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×