Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengkaji pemberlakuan sekolah tatap muka di tengah kondisi saat ini. Namun, tak semua orang tua menyambut baik rencana tersebut. Apalagi di tengah kasus yang naik dan belum jelasnya sistem belajarnya.
Head of Public Relations Tokocrypto Rieka Handayani mengaku masih menyangsikan wacana pemerintah untuk memberlakukan sekolah tatap muka. Pasalnya, sejauh ini pemerintah juga belum punya sampling seperti apa pemberlakuan belajar di tengah pandemi.
"Sistemnya seperti apa itu kan belum ada, baiknya tentu mengacu ke negara yang sudah mengimplementasikan belajar tatap muka di tengah pandemi. Apalagi belakangan kasus Covid-19 naik lagi, sebagai orang tua tentu saya khawatir dan tidak setuju," kata Rieka ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (17/6).
Namun, dia mengaku mendukung program vaksinasi bagi anak sebelum memulai sekolah tatap muka apabila memang sudah ada program vaksinasi untuk anak. Hanya saja, dengan syarat vaksinasi tersebut sudah dilakukan di beberapa negara lain dan sudah teruji.
Baca Juga: Antisipasi lonjakan kasus Covid-19, Pemprov DKI siapkan rusun Nagrak
Di sejumlah negara, vaksin untuk usia paling muda adalah untuk remaja. Singapura misalnya, siap memberi vaksin BioNtech untuk anak usia 12-16 tahun.
Pasalnya, dengan vaksinasi, Rieka mengaku lebih tenang sebagai orang tua ketika membiarkan anaknya sekolah tatap muka. Dia pun tak khawatir, mengingat anak-anak memang sudah pernah mengikuti vaksinasi ketika bayi maupun balita.
"Kalaupun ada, saya lebih pilih vaksin mandiri. Bukan karena tidak percaya pemerintah, tapi agar jadwalnya bisa lebih cepat dan tidak pwrlu.menunggu giliran. Karena vaksin kan memang jadi prioritas," pungkas Rieka
Baca Juga: Kasus Covid-19 melonjak, uji coba belajar tatap muka di DKI Jakarta dihentikan
Melansir data Satgas Covid-19, hingga Kamis (17/6) ada tambahan 12.624 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.950.276 kasus positif Corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 7.350 orang sehingga menjadi sebanyak 1.771.220 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 277 orang menjadi sebanyak 53.753 orang.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: 3 Kegiatan yang harus Anda hindari di tengah lonjakan kasus Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News