kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.380   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.914   46,82   0,60%
  • KOMPAS100 1.111   9,66   0,88%
  • LQ45 804   4,00   0,50%
  • ISSI 271   2,06   0,76%
  • IDX30 417   2,69   0,65%
  • IDXHIDIV20 485   3,24   0,67%
  • IDX80 122   0,79   0,65%
  • IDXV30 133   1,20   0,91%
  • IDXQ30 135   1,18   0,88%

Pentingnya Literasi Digital Pemilu untuk Ekonomi dan Demokrasi Indonesia


Rabu, 27 Desember 2023 / 11:47 WIB
Pentingnya Literasi Digital Pemilu untuk Ekonomi dan Demokrasi Indonesia
ILUSTRASI. Petugas memeriksa kotak suara Pemilu 2024 di gudang milik KPU Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (18/10/2023). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta menerima kedatangan 8.875 kotak suara untuk kebutuhan perlengkapan 1.773 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilu serentak yang akan dilaksanakan 14 Februari 2024. ANTARAFOTO/Maulana Surya/foc.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mencatatkan, ada sebanyak puluhan informasi hoaks yang berkaitan dengan pemilu sepanjang 2022. 

Adapun sejak Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023, jumlah itu melonjak menjadi 91 isu hoaks pemilu. Itu berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoaks dibandingkan tahun lalu.

Mengacu pada catatan itu, Sekjen Relawan Prabowo (Repro) Arya Sadhana mengatakan, melawan bahaya hoaks adalah tanggung jawab bersama. Karena itu adalah upaya menjaga integritas pemilihan umum dan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Baca Juga: Ganjar Pranowo akan Berkampanye Keliling Klaten Hari Ini

Sebab, pemilu yang damai adalah kunci keberhasilan dengan memastikan stabilitas dan keberlanjutan demokrasi. Kata dia, pemilu damai merupakan pilar utama dalam menjaga kesehatan demokrasi suatu negara. 

"Semua pihak bertanggung jawab untuk menciptakan suasana pemilu yang riang gembira karena pemilu adalah sebuah pesta demokrasi yang patut dirayakan.” Ucap Arya dalam keterangan resminya, Kamis (27/12).

Untuk itu, Repro melahirkan gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP lahir dari rahim demokrasi Indonesia.

Menurutnya, gerakan moral ini mengajak para pemilih, terutama para pemilih muda, untuk menciptakan pemilu yang damai dengan cara menjadi pemilih pandai.

Baca Juga: Tak Mau Ambil Pusing Soal Survei, Ganjar: Biar Jadi Debat Para Pengamat Saja

"Itulah sebabnya, gerakan moral #PDPP hadir untuk mengajak masyarakat memilah dan memilih informasi yang banyak beredar, agar tercipta pemilu dan demokrasi yang baik,” ujar dia.

Literasi digital pun, kata dia, menjadi suatu hal yang penting agar masyarakat bisa mengenali dan menghindari hoaks. 

“Kami sangat berharap, gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai ini dapat membantu terciptanya masyarakat yang cerdas demi menyongsong era Indonesia Emas.” Lanjutnya.

"Pada saat yang krusial dan penuh disrupsi ini, Indonesia sangat memerlukan sosok pemimpin yang tegas dan dapat memberi inspirasi. Prabowo Subianto adalah pilihan tepat untuk menjawab semua tantangan zaman," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×