kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penjualan eceran Februari & Maret akan melambat


Senin, 10 April 2017 / 20:34 WIB
Penjualan eceran Februari & Maret akan melambat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertumbuhan penjualan eceran Februari 2017 terindikasi melambat berdasarkan hasil survei penjualan eceran yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

Berdasarkan survei tersebut, indeks penjualan riil (IPR) Februari 2017 tumbuh 3,7% year on year (YoY). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Januari 2017 yang sebesar 6,3% YoY.

Perlambatan tersebut terjadi baik pada kelompok makanan maupun non makanan. Kelompok makanan di bulan Februari tahun ini hanya tumbuh 5,1% YoY, melambat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 7,3% YoY.

Sementara itu, kelompok non makanan hanya tumbuh 1,8% YoY, jauh lebih lambat dibanding bulan sebelumnya yang masih bisa mencapai 5% YoY.

Perlambatan juga diperkirakan berlanjut hingga Maret 2017. Hasil survei juga menujukkan, IPR Maret 2017 diperkirakan hanya tumbuh 2,6% YoY.

Perlambatan itu juga diperkirakan terjadi pada kelompok makanan dan non makanan. Pada Maret 2017, penjualan eceran kelompok makanan diperkirakan tumbuh 4,9% YoY, lebih rendah dari Februari yang sebesar 5,1% YoY.

Bahkan, penjualan kelompok komoditas non makanan Maret 2017 diperkirakan mengalami penurunan 0,7% YoY. Padahal di Februari masih tumbuh 1,8% YoY meski pertumbuhannya melambat.

"Secara triwulanan, pertumbuhan tahunan konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama 2017 diperkirakan melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan kuartal yang sama tahun 2016," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resminya, Senin (10/4).

Hal itu tercermin dari rata-rata pertumbuhan IPR kuartal pertama 2017 yang sebesar 4,2% YoY, jauh lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 9,5% YoY dan kuartal pertama 2016 yang sebesar 11,5% YoY.

Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang atau Mei 2017, di tingkat pedagang eceran diperkirakan meningkat. Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada Agustus 2017 diperkirakan melambat.

Responden juga memperkirakan, penjualan eceran di Mei nanti meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan di musim puasa. Namun di bulan Agustus nanti, penjualan eceran diperkirakan kembali melambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×