kontan.co.id
banner langganan top
Sabtu, 10 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Penjelasan Ahli Terkait Keampuhan Vaksin Booster Melawan Omicron


Rabu, 26 Januari 2022 / 18:02 WIB
Penjelasan Ahli Terkait Keampuhan Vaksin Booster Melawan Omicron
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 penguat (booster) atau dosis ketiga kepada warga di HKBP)Menteng Anno 1955, Jakarta Pusat, Rabu (26/1/2022). Penjelasan Ahli Terkait Keampuhan Vaksin Booster Melawan Omicron.


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

Di sisi lain, dia juga menyebutkan bahwa varian Omicron sangat berisiko menyebabkan penyakit yang parah pada orang yang belum divaksinasi. 

"Ketika seseorang sudah divaksinasi maka kemungkinan harus dirawat di rumah jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang belum divaksinasi," ujarnya. 

Baca Juga: Update Corona di Jakarta Selasa (25/1), Positif 2190, sembuh 454, meninggal 12

Wien mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada di tengah lonjakan Omicron, terlebih bagi mereka yang belum divaksinasi atau belum pernah terinfeksi sebelumnya.  Oleh karena itu, menurutnya, dibutuhkan tindakan pencegahan dengan disiplin protokol kesehatan. 

"Kita sekarang lebih siap karena kita memiliki cukup imunitas, saat ini kita juga memiliki obat yang cukup efektif, terapi antibodi monoklonal, tes PCR yang lebih cepat untuk mendeteksi kasus baru, serta memiliki informasi yang dapat diandalkan tentang cara penularan virus," pungkas Wien.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Booster 89 Persen Ampuh Cegah Rawat Inap akibat Omicron, Ini Penjelasan Ahli"
Penulis : Zintan Prihatini
Editor : Shierine Wangsa Wibawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×