Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komando Resort Militer (Korem) 162 Wira Bhakti memperketat penjagaan saat kedatangan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin ke Lombok untuk melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mukernas MUI digelar Kamis (10/10) hingga Minggu (13/10).
Penjagaan ketat ini dilakukan mengingat insiden yang dialami oleh Menko Polhukam Wiranto yang ditusuk di Alun-alun Pandeglang, Banten, Kamis. “Kita perketat pengamanan Bapak Wakil Presiden Maruf Amin. Jangan sampai terjadi di Nusa Tenggara Barat, jangan sampai hal serupa terjadi seperti di Jawa Barat,” ungkap Komandan Korem CZI Ahmad Rizal Ramdhani, usai menghadiri peresmian lighting islamic centre, Kamis.
Baca Juga: Ini alasan utama mengapa Wiranto yang menjadi sasaran
Rizal menyebutkan, pihaknya akan melakukan pengamanan berlapis dengan menambahkan personel di sejumlah objek terbuka maupun tertutup. “Titik pengamanan sesuai dengan jumlah sasaran sesuai dengan jumlah objeknya yang telah dilaksanakan, kami tingkatkan menjadi dua kali jumlah pengamanan baik terbuka maupun tertutup. Namun, dalam hal ini kami maksimalkan yang tertutup,” ujar Rizal.
Selain penambahan di sejumlah sektor, personel sniper juga dipasangkan di beberapa titik yang dianggap rawan. “Kami sudah persiapkan sniper juga untuk mengantisipasi. Jangan sampai terjadi hal yang kita tidak kita inginkan,” ujar Rizal.
Wiranto ditusuk seorang pria saat berada di Alun-alun Pandeglang, Banten. Kapolsek Menes Kompol Darianto saat itu berupaya menghalau dan menarik pelaku. Namun, Darianto juga ditusuk pelaku lain yang merupakan seorang wanita.
Baca Juga: Penusukan Wiranto, Bupati Pandeglang: Mohon maaf kami sedikit kecolongan
Menurut laporan dari kepolisian, Wiranto mengalami luka tusuk di bagian badan depan, sementara Kapolsek Menes Kompol Darianto mengalami luka tusuk di bagian punggung. Hingga saat ini, Wiranto masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jakarta.
Wiranto dibawa menggunakan ambulans hitam dan masuk melalui pintu Medical Check Up (MCU). Kepala Badan Intelijen Negara ( BIN) Budi Gunawan mengungkapkan bahwa penusuk Wiranto, merupakan anggota kelompok terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
"Dari dua pelaku ini kami sudah bisa mengindentifikasi bahwa pelaku adalah dari kelompok JAD Bekasi," ujar Budi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10). Pelaku yakni Abu Rara, dulunya anggota JAD dari Kediri, Jawa Timur. Ia kemudian pindah ke Bogor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasca-penusukan Wiranto, Penjagaan Ma'ruf Amin Diperketat"
Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid
Editor : David Oliver Purba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News