CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Pengusaha Proyeksikan PMI Manufaktur Juli 2023 Menurun


Senin, 03 Juli 2023 / 18:15 WIB
Pengusaha Proyeksikan PMI Manufaktur Juli 2023 Menurun
ILUSTRASI. Pengusaha memperkirakan Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2023 akan turun. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha memperkirakan Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2023 akan mengalami penurunan.

Ketua Umum Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia (AKLPI) Yustinus Gunawan meramal, indeks manufaktur Indonesia pada Juli 2023 akan menurun jika dibandingkan dengan posisi Juni 2023. Namun, indeks tersebut diharapkan masih berada di level ekspansi.

"PMI Manufaktur Juli 2023 mungkin menurun, namun diharapkan masih ekspansif," ujar Yustinus kepada Kontan.co.id, Senin (3/7).

Menurutnya, penurunan ini disebabkan oleh tingginya kenaikan PMI Manufaktur Indonesia Juni 2023 yang berada pada level 52,5.

Baca Juga: Aktivitas Pabrik di Asia Merosot pada Bulan Juni

Angka ini meningkat 2,2 poin jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat 50,3.Kenaikan PMI Manufaktur pada Juni 2023 tersebut masih disokong oleh permintaan domestik.

Oleh karena itu, Yustinus menilai bahwa peluang permintaan domestik menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi sangat besar. Ini terbukti lantaran memiliki resiliensi tinggi selama pandemi tiga tahun dan terindikasi dari PMI Manufaktur Indonesia yang ekspansif selama 22 bulan berturut-turut.

"Resiliensi ini membuktikan efektifnya pelaksanaan kebijakan pelaksanaan ekonomi nasional," terang Yustinus.

Ia menduga, permintaan asing pada Juli 2023 juga masih menunjukkan pelemahan. Untuk itu, permintaan domestik diharapkan akan menjadi penopang PMI Manufaktur Indonesia Juli 2023 tetap berekspansi.

"Diharapkan tetap ekspansif dengan asumsi pelaku manufaktur masih punya resiliensi. Tapi enggak tahu beberapa bulan ke depan diakibatkan kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT)," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×