kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Pengusaha Properti: Program 3 Juta Rumah Rakyat Bisa Diupayakan Tanpa APBN


Selasa, 03 September 2024 / 15:31 WIB
Pengusaha Properti: Program 3 Juta Rumah Rakyat Bisa Diupayakan Tanpa APBN
ILUSTRASI. Pemerintahan baru membidik pembangunan 3 juta rumah rakyat per tahun. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto Subianto dan Gibran Rakabuming Raka membidik pembangunan 3 juta rumah rakyat per tahun. Pembangunan rumah rakyat tersebut sebagai upaya menekan angka backlog rumah yang terus meningkat.

Sejumlah pihak berharap pemerintahan baru bisa merealisasikan janji membangun 3 juta unit rumah rakyat. 

Pengusaha Properti Totok Lusida menilai target 3 juta rumah rakyat per tahun masih realistis. 

"Saya optimistis bisa tercapai," ucap dia kepada KONTAN, Senin (2/9).

Baca Juga: Ambisi Prabowo Membangun Tiga Juta Rumah Rakyat

Menurut Totok, Indonesia ke depan menghadapi arus urbanisasi yang terus bertambah, sehingga perlu kerja keras mengingat masih banyak rakyat yang belum memiliki rumah layak. 

"Saat ini angka urbanisasi sebesar 48%, nanti pada 2029 meningkat menjadi 60%," sebut mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) periode 2019-2022 ini.

Namun Totok mengakui banyak tantangan untuk merealisasikan program 3 juta rumah, salah satunya penataan perumahan antar-wilayah hingga masalah pembiayaan. 
"Tapi harapan kita program 3 juta rumah ini tak menggunakan dana APBN dan bisa diupayakan dengan komitmen bersama," jelas dia.

Totok bilang, jika pembangunan perumahan tanpa menggunakan skema APBN tentu bisa mengurangi beban anggaran negara. Sehingga, fokus APBN untuk mendukung program makan siang bergizi yang merupakan janji politik presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Untuk diketahui, sepanjang Tahun Anggaran 2015 hingga 2023 Direktorat Jenderal Perumahan telah merealisasikan anggaran senilai Rp 67,11 triliun, melalui program penyediaan rumah dengan beberapa kegiatan, meliputi Pembangunan Rumah Susun sejumlah 65.235 unit, Pembangunan Rumah Khusus sejumlah 37.516 unit, Bantuan Stimulan Pembangunan Rumah Swadaya sejumlah 1.432.278 unit serta Bantuan Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) sejumlah 220.665 unit.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Targetkan Pembangunan 3 Juta Rumah per Tahun, Ini Kata Pengamat

Sedangkan dalam kegiatan Tahun Anggaran 2024, progres keuangan per 16 Agustus 2024 mencapai Rp 4,95 triliun, dengan proses pelaksanaan fisik, sebagai berikut Pembangunan Rumah Susun dengan realisasi 1.050 unit dari target 7.745 unit, Pembangunan Rumah Khusus dengan realisasi 447 unit dari target 2.705 unit, Bantuan Stimulan Pembangunan Rumah Swadaya sejumlah 18.578 unit dari target 83.039 unit serta Bantuan Pembangunan PSU sejumlah 12.613 unit dari target 19.650 unit.

Sementara itu Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan selama Tahun Anggaran 2015 - 2024 telah melakukan fasilitasi kemudahan pembiayaan perumahan, dengan realisasi senilai Rp 146,21 triliun antara lain melalui penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 1.119.063 unit, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 30.422 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebanyak 805.511 unit serta Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) sebanyak 1.529.585 unit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×