kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pengusaha & investor asing yakin pemerintahan konsisten membangun infrastruktur


Sabtu, 27 April 2019 / 11:00 WIB
Pengusaha & investor asing yakin pemerintahan konsisten membangun infrastruktur


Reporter: Benedicta Prima, Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil penghitungan suara sementara Pemilihan Presiden (2019) yang menempatkan Joko Widodo sebagai pemenang mendapat sambutan positif dari pebisnis asing. Mereka yakin pemerintahan mendatang akan solid lantaran memperoleh dukungan dari mayoritas parlemen.

Castle Asia memandang, sentimen pelaku usaha dan investor tetap positif di tengah kecilnya kemungkinan ada perubahan besar terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi strategis dari pemerintah selanjutnya.

Ini menjadi hal yang melegakan sekaligus menantang. Melegakan karena pemerintah akan tetap konsisten memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk mengurai permasalahan konektivitas, logistik, hingga kelistrikan yang selama ini menjadi hambatan perekonomian.

Sebagai catatan, Castle Asia adalah lembaga konsultasi bisnis dan investasi yang menjadi konsultan bagi banyak perusahaan asing di Indonesia, seperti Coca-Cola.

Namun, pembangunan ke depan tak terlepas dari tantangan. Utamanya, persoalan pendanaan yang semakin ketat. "Satu-satunya solusi adalah penerapan kemitraan publik dan swasta yang signifikan, khususnya pemerintah dan pelaku usaha asing," demikian kutipan laporan Castle Asia yang berjudul Political Pulse: Jokowi's Victory-The Next Five Years, Kamis (25/4).

Apalagi, negara yang memiliki selera besar terhadap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, seperti China dan Jepang, juga tengah menghadapi persoalan keuangan. Sementara untuk mendapat pendanaan internasional swasta, tidak banyak proyek yang memenuhi kriteria sesuai dengan investor.

"Sampai pemerintah memecahkan masalah ini, investor asing akan tetap terkesampingkan. Investasi infrastruktur akan tetap jauh di bawah target dan pertumbuhannya akan tetap terhambat oleh tingginya biaya dan kualitas rendah," sebut Castle Asia.

Tapi, Castle Asia masih meyakini, pemerintahan Indonesia akan tetap melanjutkan upaya membuat sistem lebih efektif. Selain itu, rezim fiskal yang dikelola dengan baik akan tberlanjut untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di level 5%, meski ekspor dan investasi asing langsung tetap kecil.

Menunggu kabinet

Herman Juwono, Wakil Ketua Komite Tetap Kadin, juga menilai, pemerintah lebih baik melonggarkan pembangunan infrastruktur di periode selanjutnya. Sehingga ada ruang alokasi untuk kesejahteraan sosial, pendidikan vokasi, ekonomi kreatif dan digital.

Perekonomian domestik, kata Herman, tetap kondusif di periode pemerintahan selanjutnya. Stabilitas kebijakan juga harus menjaga iklim usaha dan investasi, sehingga bisa tumbuh lebih baik.

Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, menilai, investor dan pengusaha memang merespons positif hasil sementara Pilpres. Beberapa sektor yang memberi tanggapan positif, misalnya, perbankan, infrastruktur, properti.

Sebab, pembangunan infrastruktur dan sumberdaya manusia masih akan jalan. Hanya, investor masih menunggu susunan kabinet baru. "Pada dasarnya, investor ingin stabilitas," imbuh Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×