kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha dinilai sudah saatnya menata ulang perusahaan dan efisiensi akibat Covid-19


Jumat, 26 Juni 2020 / 19:38 WIB
Pengusaha dinilai sudah saatnya menata ulang perusahaan dan efisiensi akibat Covid-19
ILUSTRASI. Dampak ekonomi dari corona. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investment East Ventures mengemukakan turunnya daya beli masyarakat merupakan salah satu ripple effects dari COVID - 19, karena berkurangnya penghasilan yang disebabkan oleh pemotongan gaji atau pemutusan hubungan kerja (PHK).

VP Investment East Ventures, Devina Halim berkata, ini saatnya bagi pemilik usaha untuk melakukan penataan ulang fungsi - fungsi perusahaan untuk mencapai efisiensi yang lebih baik.

Baca Juga: GoLife dihentikan, Gojek siapkan langkah Ini untuk para mitra

"Misalnya, dengan melakukan penataan ulang, pemilik usaha dapat mengatur ulang pos pembiayaan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran baru seperti pemenuhan kebutuhan protokol kesehatan," paparnya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/6).
 
Ia melanjutkan, New normal menjadi tantangan sendiri bagi pemilik usaha agar bisa bertahan di tengah perubahan perilaku masyarakat. Hal itu, membuat masyarakat menjadi lebih peduli pada keamanan dan kebersihan, sehingga penerapan standar kesehatan sesuai anjuran sangat penting untuk dijalankan oleh seluruh pemilik usaha.

"Selain itu, akan ada perubahan perilaku konsumen khususnya bagi bisnis di sektor ritel atau pariwisata, sehingga dibutuhkan penyesuaian bisnis untuk memenuhi kebutuhan baru masyarakat di masa new normal,” tambah Devina.
 
Bersamaan dengan hal tersebut, Mekari sebagai perusahaan software as a service (SaaS) yang mempunyai produk Jurnal, software akuntansi online berbasis cloud, merangkum beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh pemilik usaha agar bisa kembali bersaing di masa new normal.

Baca Juga: Layanan GrabBike kembali aktif di wilayah Jawa Barat

Di antaranya adalah, melakukan inovasi bisnis yang relevan, setelah melakukan riset, proses adaptasi yang kemudian bisa dilakukan adalah mengeluarkan inovasi - inovasi baru yang masih selaras dengan core bisnis untuk memenuhi kebutuhan baru dari konsumen. "Misalnya, pemilik ritel pakaian beralih ke pembuatan APD seperti masker atau pengusaha katering beralih membuat frozen food," ujarnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×