kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penghentian Dirut Bulog tak selesaikan masalah


Minggu, 07 Juni 2015 / 18:13 WIB
Penghentian Dirut Bulog tak selesaikan masalah
ILUSTRASI. Kata kata untuk Hari Ibu yang sudah meninggal.


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pergantian Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perusahaan pelat merah tersebut.

Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo menilai, masalah yang ada di dalam Bulog tersebut berasal dari sistem. "Persoalan masalah pangan itu tidak tergantung pada direksi Bulog, tapi tergantung pasa sistem dan pengendalian pangan," kata Firman, Minggu (7/6).

Menurut Firman, pergantian Direksi di Bulog tidak akan mempengaruhi kinerja selama tata niaga persoalan pangan tidak dikendalikan. Dia mencontohkan, untuk beras yang diserahkan kepada mekanisme pasar, hal itulah yang menjadi kendala Bulog.

Dengan diserahkan ke mekanisme pasar maka pengendalinya adalah para pedagang dan importir swasta. Padahal, ruang gerak Bulog sendiri terbatas dari sisi pendanaan. Bulog hanya mampu membeli beras sesuai dengan HPP yang ditetapkan pemerintah. Sebagai Perum, Bulog harus tetap untung.

Apalagi, adanya pernyataan pemerintah yang tidak akan melakukan impor, tentu saja kondisi ini membuat para pedagang berlomba untuk membeli beras petani diatas harga pasaran. "Pada saat mendekati Ramadhan seperti saat ini, mereka lepas sedikit-sedikit," kata Firman.

Firman sendiri bilang, terlalu dini bagi Direktur Utama Bulog dicopot dari jabatannya untuk persoalan kinerja perusahaan. Pasalnya, lima bulan merupakan waktu yang pendek untuk melakukan program kegiatan.

Agar para pedagang tersebut tidak bermain-main dalam penjualan beras, Firman mengharap Bulog dikembalikan fungsinya seperti dahulu yang memiliki otoritas menjaga stabilitas pangan. "Beras jangan diarahkan ke mekanisme pasar. Untuk eceran ada harga tertinggi dan terendah, sehingga pedagang tidak bisa bermain," kata Firman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×