Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan terhadap dollar AS (USD) hari ini setelah kemarin, Kamis (16/4) di tutup menguat di level Rp 12.856.
Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Asset Management memperkirakan rupiah berpotensi berlanjut menguat menuju kisaran antara Rp 12.830 - Rp 12.850
Namun, bursa asia diperkirakan akan terkoreksi karena masih terbawa sentimen negatif pasar global utama yang terkoreksi kemarin dan indeks futures mencatatkan negatif.
Adapun isu ekonomi domestik yang mempengaruhi pergerakan pasar adalah rencana Pertamina menghapuskan jenis Premium mulai Mei secara bertahap dan menggantinya dengan jenis RON 92-sejenis Pertamax.
Lana bilang, penghapusan ini berpotensi membuat tekanan inflasi tahun 2015. Perhitungannya untuk jenis BBM premium dengan asumsi harga minyak mentah ICP US$7 0 per barel dan kurs Rp 13.000 per USD, angka inflasi bisa mencapai 6,97% belum memfaktorkan potensi naiknnya TDL, gas elpiji dan administered prices lainnya.
Sedangkan dari eksternal, pasar masih menanti hasil FOMC Meeting yang akan digelar pada 28-29 April mendatang terkait arah kebijakan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News