Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mendukung penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dengan RON 88. Pasalnya, saat ini negara tetangga sudah tidak lagi menjual BBM dengan kandungan RON 88 melainkan RON 92 dan RON 95.
"Memang suatu saat RON 88 harus dihilangkan, itu enggak masalah," ujar Sofyan, Kamis (16/4).
Sofyan pun mendukung langkah PT Pertamina (Persero) untuk menghapus BBM dengan kandungan RON 88. Pasalnya RON 92 dan 95 lebih bagus untuk lingkungan.
Mantan Menteri BUMN itu juga memaparkan, Pertamina tidak perlu meminta izin kepada DPR untuk menghapus BBM RON 88. Pasalnya tujuan dari penghapusan RON 88 bagus, yakni menghilangkan anggaran subsidi yang membengkak setiap tahun dan mengurangi polusi udara yang dihasilkan.
"Nggak perlu ke DPR, ini kan aksi korporasi," papar Sofyan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pertamina bakal menghapus penjualan bensin RON 88 alias premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota-kota besar yang jarang dilalui angkutan umum. Rencana tersebut akan diberlakukan mulai Mei 2015.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, premium nantinya hanya akan dijual di SPBU pinggiran kota, yang banyak dilalui angkutan umum.
"(Premium) Hanya ada di SPBU pinggiran kota dan jalur angkot, mikrolet, dan lain-lain. SPBU tengah kota tidak jual lagi premium," ucapnya.
Sebagai gantinya, perseroan akan meluncurkan BBM jenis baru bulan depan untuk memberi pilihan masyarakat dalam mengonsumsi BBM.
Sebab, BBM jenis baru ini nantinya akan lebih murah dari Pertamax, lantaran merupakan kandungan RON antara RON 88 dan RON 92. "Tengahnya saja antara Premium dan Pertamax. Kami tetapkan harga di bawah pertamax di atas premium," pungkas Bambang. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News