kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengetahuan masyarakat soal Pileg masih rendah


Senin, 24 Maret 2014 / 16:43 WIB
Pengetahuan masyarakat soal Pileg masih rendah
ILUSTRASI. Kinerja Bukalapak.com (BUKA) sepanjang sembilan bulan pertama di 2022 ini menunjukkan peningkatan.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemilihan Umum Legislatif 2014 tinggal menghitung hari. Namun, sampai saat ini banyak masyarakat yang belum tahu kapan Pemilu Legislatif 2014 akan digelar.

Husni Kamil Malik, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan, sampai saat ini setidaknya 30% dari sekitar 185 juta jumlah total masyarakat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, tidak tahu bahwa Pemilu Legislatif 2014 akan dilaksanakan 9 April mendatang. Prosentase tersebut, jauh lebih rendah jika dibandingkan jumlah pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.

Sebab, dari sekitar 185 juta pemilih terdaftar hanya 1% saja, jumlah pemilih terdaftar yang tidak tahu kapan Pemilu Presiden akan digelar. Sementara itu, 99% pemilih lainnya tahu bahwa Pemilu Presiden 2014 akan dilaksanakan 9 Juli mendatang.

Oleh karena itulah, agar permasalahan tersebut tidak mengganggu partisipasi masyarakat yang ingin menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilu Legislatif nanti, KPU berusaha menggencarkan sosialisasi yang mereka lakukan. Salah satunya, dengan melakukan sosialisasi dengan pengiriman SMS pemilu secara masal.

KPU memandang, cara ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April mendatang. Keyakinan ini didasarkan pada jumlah nomor telpon genggam aktif di Indonesia yang saat ini mencapai 275 juta nomor.

"Mudah- mudahan nomor itu benar digunakan oleh pemilih kita sehingga mereka tahu, sebab kalau dengan cara konvensional sosialisasi sulit menjangkan 185 juta pemilih," kata Husni di Jakarta Senin (24/3).

Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika sementara itu mengatakan, untuk mendukung program sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2014 dengan menggunakan metode pengiriman SMS massal ini kementeriannya menggandeng sejumlah penyelenggaran telekomunikasi. Rencananya, SMS tersebut akan dikirimkan mulai 24 Maret- 31 Maret nanti. Dengan jumlah SMS satu nomor minimal satu kali sehari.

Namun sayangnya, Tifatul tidak bersedia membocorkan anggaran yang diperlukan untuk program sosialisasi Pemilu Legislatif melalui SMS ini. "Anggarannya cuma selembar kertas kami fax ke seluruh operator,"katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×