kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Dari dangdutan sampai mancing bersama


Minggu, 23 Maret 2014 / 21:55 WIB
Dari dangdutan sampai mancing bersama
ILUSTRASI. Cara download video reels Instagram.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Putaran kampanye terbuka pemilu legislatif (pileg) 2014 oleh para calon anggota legislatif (caleg) tidak lagi dimanfaatkan untuk kampanye terbuka dengan menghadiri ribuan simpatisan.

Para calon wakil rakyat sekarang lebih memilih melakukan kampanye simpatik dengan jumlah simpatisan terbatas.

Berbagai kampanye simpatik yang dilakukan caleg antara lain; melakukan kegiatan sosial mulai dari pijat gratis, pengobatan gratis, pembagian tong sampah gratis, potong rambut gratis, bahkan ada juga yang melakukan kegiatan mancing bersama.

"Kampanye dengan arak-arakan massa banyak merugikan orang lain atau pengguna jalan. Karena itu saya memilih terjun langsung ke masyarakat, misalnya mengadakan kegiatan gotong royong perbaikan jalan dan jembatan. Saya juga mengadakan kegiatan mancing bersama yang diikuti 500 orang," papar Titik Soegiharto, caleg DPR RI dari Partai NasDem, Minggu, (23/3).

Titik menambahkan, kampanye terbatas jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan kampanye terbuka. Sebab masyarakat lebih antusias untuk mengikuti. "Misalkan kegiatan mancing bersama, saya melepaskan ikan lele sebanyak 2,5 kwintal di Sungai Sidikan, Umbulharjo, Koya Yogyakarta,” katanya.

Dalam program itu, ia bilang, banyak yang antusias dan kegiatan itu dianggap tidak merugikan orang lain. “Dialog saya dengan masyarakat juga lebih tepat sasaan, dan sudah pasti biaya jauh lebih hemat," paparnya.

Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan, kampanye terbatas berupa sosialisasi atau pun kegiatan sosial adalah terobosan instan yang dilakukan para caleg untuk mendapatkan dukungan atau pamrih.

"Kampanye yang dilakukan caleg sekarang adalah mencari pola-pola baru yang lebih merakyat dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Kampanye arak-arakan adalah model lama serta hanya menonjolkan musik saja kebanyakan musik dangdut," kata Siti, Minggu, (23/3).

Siti menambahkan, bahwa kampanye langsung yang terbatas sangat efektif namun, hanya untuk caleg yang bermodal besar.  "Caleg yang modalnya besar dapat mengadakan kegiatan yang modalnya besar juga dan cakupannya semakin luas seperti pembangunan jalan, renovasi poskamling, yang tujuannya adalah sekedar mendapatkan dukungan masyarakat dan mereka masih mau menerima bantuan tersebut dibandingkan dengan uang," imbuh Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×