Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Jumlah rumah sakit yang akan dikelola dalam grup IHC ini akan meningkat dari sebelumnya 14 RS menjadi total 35 RS dan akan terus bertambah setelah selesainya implementasi roadmap Holding RS BUMN.
Baca Juga: Catat, ini tarif baru bus Damri Bandara Soekarno-Hatta mulai 1 Juli besok
Konsolidasi 35 RS ini akan meningkatkan kapasitas grup IHC dengan jumlah lebih dari 4.500 tempat tidur di berbagai wilayah Indonesia, hal ini akan mendorong pengembangan skala bisnis secara signifikan dan pengembangan jangkauan cakupan usaha Grup IHC di Indonesia, bahkan ke depannya diharapkan dapat ekspansi ke negara tetangga.
Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan, integrasi RS BUMN ini akan meningkatkan fokus bisnis dan kualitas pelayanan kesehatan serta menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis rumah sakit di Indonesia. Secara konsolidasi grup RS BUMN diestimasikan memiliki pendapatan usaha hingga mencapai Rp 4,5 triliun dan total aset mendekati Rp 5 triliun.
“Penggabungan ini akan menerapkan standarisasi kualitas dan operasional layanan di jaringan rumah sakit anggota holding seluruh Indonesia, dan hal itu identik dengan peningkatan pelayanan dan sekaligus meningkatkan keahlian para expert, artinya kita mendorong Rumah Sakit milik bangsa Indonesia meraih kepercayaan masyarakat Indonesia untuk memilih berobat di RS negeri sendiri, dibanding ke luar negeri,” ujar Erick dalam siaran resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama Pertamedika IHC, Fathema Djan Rahmat, mengatakan, dua fase konsolidasi rumah sakit milik BUMN merupakan sinergi untuk membangun fondasi yang kuat dalam holding RS.
Baca Juga: Begini dampak penerapan PSAK 72 dan 73 bagi Lippo Karawaci (LPKR)
“Kami berkomitmen menyelesaikan Fase ketiga dalam waktu dekat ini, sehingga nanti Indonesia Healthcare Corporation akan menjadi rumah sakit jaringan terbesar di Indonesia. Value of Synergy & Value of Creation yang tercipta dalam proses konsolidasi ini akan menciptakan peluang besar pertumbuhan dan pemulihan ekonomi dari Healthcare Industry Sector,” jelasnya.
Sejauh ini dipetakan beberapa strategi untuk pengembangan grup IHC ke depannya terkait peningkatan pelayanan, operasional, inovasi teknologi dan keseluruhan value chain. Beberapa inisitatif untuk mendukung strategi tersebut antara lain meningkatkan efisiensi untuk pengadaan obat dan alat kesehatan, digitalisasi, pengembangan laboratorium dan klinik-klinik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News