kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pengamat: PPnBM mobil mewah tidak efektif


Rabu, 16 April 2014 / 09:01 WIB
Pengamat: PPnBM mobil mewah tidak efektif
ILUSTRASI. Jadwal Piala Dunia 2022 Belgia vs Kanada.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah resmi mengeluarkan peraturan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) mobil mewah. Diharapkan PPnBM yang naik rata-rata 100% hingga 125% bisa mengerem impor dan memperbaiki neraca perdagangan.

Namun di mata Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih, aturan PPnBM mobil mewah tidak akan berdampak signifikan terhadap neraca perdagangan dan mengerem impor. Sebab, selama ini pengguna mobil mewah 3000 cc ke atas adalah orang kaya atau kaum berduit.

"Berapa pun harga mobil yang mereka inginkan akan tetap dibeli karena itu menyangkut gaya hidup mereka. Bagi kalangan menengah atas di Indonesia, membeli mobil mewah itu bukan untuk kebutuhan transportasi, tapi lebih untuk memenuhi kebutuhan lifestyle atau gaya hidup semata," ujar Lana kepada KONTAN, Selasa (15/4).

Ia menilai, kalangan elite di Indonesia akan tetap membeli mobil mewah tersebut kendati harganya semakin tinggi. Malahan bila harga mobil mewah itu semakin mahal, orang-orang kaya di Indonesia justru semakin suka karena bisa mendongkrak gengsi mereka.

Jadi menurut Lana, harapan pemerintah bisa mengerem laju impor dan memperbaiki neraca perdagangan agaknya sulit terpenuhi dengan keluarnya PPnBM mobil mewah ini. Selain itu, pengguna mobil mewah di Indonesia juga jumlahnya tidak terlalu banyak.

Selain itu, kebijakan baru ini juga susah mendongkrak ekspor atau penggunaan mobil dalam negeri. Karena konsumen mobil mewah tidak akan mau membeli mobil murah yang diproduksi dalam negeri.

Meskipun dampak PPnBM itu kecil terhadap impor, tetapi kenaikan PPnBM dari sebelumnya 75% menjadi rata-rata 100% sampai 125% ini bisa berdampak baik bagi kenaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebab kenaikan PPnBM bisa langsung mendongkrak pendapatan pemerintah. Karena konsumen mobil mewah ini menurut Lana tidak mengalami penurunan pasca dinaikkannya PPnBM mobil mewah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×