kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi akan stop ekspor bahan mentah


Rabu, 08 Oktober 2014 / 16:39 WIB
Jokowi akan stop ekspor bahan mentah
ILUSTRASI. Promo Hypermart Spesial Idul Fitri Periode 21-27 April 2023.


| Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Era kebebasan ekspor bahan mentah dari Indonesia akan diakhiri. Presiden terpilih, Joko Widodo bertekad akan menghentikan ekspor bahan mentah dari Indonesia.

Upaya ini, dilakukan agar bahan mentah yang selama ini banyak dijual ke luar negeri bisa diolah dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung industri di dalam negeri. Sehingga nantinya bahan mentah bisa memberikan nilai tambah bagi industri dan masyarakat di dalam negeri.

Jokowi mengatakan, ada beberapa bahan mentah yang berpotensi ditutup keran ekspornya. Seperti, biji kopi, kayu, karet, dan rumput laut. " Ekspor bahan mentah harus diubah,  bahan mentah harus dijadikan produk setengah jadi sukur- sukur bisa jadi barang jadi sehingga nilai tambah ada di Indonesia, targetnya musti seperti itu," kata Jokowi, Rabu (8/10).

Sebagai catatan ekspor bahan mentah saat ini memang tengah dilarang oleh pemerintah Indonesia. Salah satu bahan mentah yang sudah dilarang ekspornya mulai awal 2014 nanti adalah ekspor mineral mentah.

Selain larangan ekspor mineral mentah tersebut, pemerintah saat ini juga tengah menyusun Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pelarangan Ekspor Sumber Daya Alam. Setyo Hartono, Ketua Tim Penyusun PP tersebut kepada KONTAN beberapa waktu lalu mengatakan bahwa salah satu bahan mentah yang ekspornya akan dibatasi dalam PP yang merupakan peraturan pelaksana dari UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian tersebut adalah gas.

Sunoto, Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) menyambut baik rencana pembatasan ekspor bahan mentah tersebut. Menurutnya, jika kebijakan itu diambil, akan ada dua manfaat yang akan didapat oleh Indonesia.

Manfaat pertama, untuk industri. Sunoto mengatakan bahwa pelarangan ekspor bahan mentah akan membuat ketersediaan bahan baku industri di dalam negeri terjamin.

Ke dua, mampu mengundang investor dari luar negeri untuk masuk dan membenamkan investasinya di Indonesia. "Ini memang memberi manfaat besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×