Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sempat diisukan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jika kabar tersebut terjadi, banyak pihak yang khawatir akan mengganggu berjalannya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Analisi Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menilai, jika Sri Mulyani mundur maka akan berdampak ke investasi terutama investasi asing atau Foreign Direct Invesment (FDI) Indonesia. Hal ini karena Sri Mulyani selama ini dipandang cukup kredibel oleh investor asing.
“Sehingga kemunduran beliau berpeluang memberikan imbas negatif kepada perekonomian,” tutur Ronny kepada Kontan, Senin (22/1).
Meski begitu, ia meyakini Sri Mulyani akan berkomitmen untuk menyelesaikan masa tugasnya sampai akhir kepemiminan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Sempat Diisukan Mundur, Sri Mulyani Rapat Bersama Jajaran Kemenkeu Akhir Pekan Lalu
“Karena beliau apolitis. Jika beliau mundur, maka beliau justru akan masuk ke pusaran kontestasi politik yang sedang berkembang, sekalipun beliau tak ikut pihak manapun,” ungkapnya.
Senada, Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, jika Sri Mulyani benar mundur dari jabatan Menteri Keuangan, dalam jangka pendek akan ada sentimen yang muncul terutama di pasar keuangan yang merespon pergantian tersebut.
Imbasnya, investor akan mempertanyakan terkait keberlanjutan kebijakan investasinya, karena dikhawatirkan penggati Sri Mulyani akan mengubah kebijakan yang ada.
“Sentimen tersebut menurut saya muncul dari investor yang mempercayai kinerja dari Menteri Keuangan saat ini, sehingga absennya beliau di kabinet dinilai dalam jangka pendek akan berdampak terhadap periode ketidakpastian kebijakan yang bisa muncul atau diambil oleh Kementerian Keuangan,” kata Yusuf.
Meski begitu, Sri Mulyani sempat membantah bahwa dirinya akan mundur sebagai Menteri Keuangan. Ia masih mengikuti rapat internal yang membahas soal pajak hiburan dan anggaran pendidikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (19/1) lalu.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Asean Bertambah US$ 2 Triliun dengan Ekonomi Digital
Bahkan, di hari yang sama, Sri Mulyani juga masih berkumpul dan berdiskusi bersama jajaran pimpinan Kementerian Keuangan, untuk mendiskusikan arah dan tantangan pengelolaan keuangan negara ke depan.
Terdapat tiga isu yang dibahas, yakni transformasi yang dibahas, yaitu terkait Transformasi Dukungan Manajemen (Backbone), Transformasi Penerimaan, dan Transformasi Belanja & Perbendaharaan Kekayaan Negara dan Risiko (PKNR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News