kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pengamat Indef: Rupiah kembali ke basic


Kamis, 10 Oktober 2013 / 13:55 WIB
Pengamat Indef: Rupiah kembali ke basic
ILUSTRASI. Bingung Cara Memangkas Tanaman untuk Perawatannya? Simak Tips Ini!


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) masih terdepresiasi. Pengamat melihat hal ini sebagai imbas dari kondisi perekonomian yang sedang bergejolak baik dalam negeri maupun global.

Sebagian pihak menanggapi fenomena volatilitas rupiah sebagai upaya mencari titik keseimbangan baru dari nilai tukar rupiah. Namun, Aviliani, peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menilai, nilai tukar rupiah saat ini bukan merupakan upaya mencari titik keseimbangan baru, melainkan kembali pada dasarnya.

"Ini bukan sedang mencari keseimbangan baru. Ini kembali ke basic (dasar)," kata Aviliani di Jakarta, Kamis (10/10).

Menurutnya, kondisi rupiah saat ini menunjukkan kondisi perekonomian Indonesia yang sebenarnya. "Inilah indonesia yang sebenarnya, Rp 12.000 (per USD)," ujarnya.

Meski begitu, menurut Aviliani, pemerintah tetap perlu menjaga agar nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) tidak lebih dari level Rp 12.000. Sebab, jika lebih dari level itu, dikhawatirkan akan berakibat pada inflasi yang akan mencapai angka dua nomor alias double digit.

"Kalau sudah di atas Rp 12.000, itu bahaya. Inflasi bisa double digit. Itu PR pemerintah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×