kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Airlangga berpeluang tapi tetap perlu waspada


Rabu, 28 Agustus 2019 / 21:57 WIB
Pengamat: Airlangga berpeluang tapi tetap perlu waspada


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada Desember 2019 membuat suhu di partai berlambang beringin makin hangat. Dua kandidat kuat, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo, semakin bersaing ketat.

Untuk saat ini posisi Hartarto sebagai petahana masih berada di atas angin. Paska turbulensi politik yang melanda partai ini setelah ketua umumnya, Setya Novanto dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pengamat politik dari Universitas Bung Karno, Cecep Handoko menilai, di bawah Airlangga, Golkar secara politik semakin stabil.

Baca Juga: Politisi muda Golkar lebih condong ke Airlangga  

"Karena kita tahu, sebelum Airlangga menjabat memang sangat mencekam. Yang pada akhirnya membuat Golkar keteteran, raihan suara turun ," kata Cecep dalam keterangannya, Rabu (28/8).

Cecep mengakui kepiawaian Airlangga mengelola partai. Dalam waktu singkat, Golkar kembali stabil tanpa riak politik internal yang berarti. 

Ia melihat, arah dukungan pemerintah lebih condong ke Airlangga. Hal itu bisa dipahami, karena Airlangga dianggap bisa mendukung penuh langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kita melihat siapa yang lebih punya peluang. Kita lihat sejak Airlangga selalu all out ke pemerintah, membantu presiden," kata dia.

Baca Juga: Airlangga pede dengan 92 persen, Yorrys Raweyai menantang

Sementara dia melihat meski Bamsoet memiliki  kekuasaan di parlemen, relatif tidak ada terobosan.  "Airlangga lebih berpeluang, apalagi Airlangga lebih loyal," kata dia.

Untuk itu, saran dia, Golkar jangan terlalu lama dengan polemik yang terjadi menjelang Munas Golkar. Sebaiknya ini segera disudahi. Karena ada sejumlah agenda besar yang dihadapi.

"Saya yakin polemik di internal, tidak akan panjang, karena mereka akan menghadapi agenda-agenda besar, Airlangga lebih berpeluang," katanya.

Namun, Pengamat politik Jerry Sumampouw mengingatkan, meski dukungan politik DPD dan DPC hingga sesepuh Golkar solid, Airlangga tetap perlu mewaspadai manuver di saat Munas.

Baca Juga: Munas Golkar, Pengamat: Airlangga Hartarto lebih punya peluang

“Banyak fakta menunjukkan, solidnya dukungan di pra munas, bisa berbalik arah di saat munas,” ujarnya kepada wartawan. 

Terlebih lagi, menurut Jerry, Golkar mempunyai tradisi ketika hanya kedua tokoh yang menonjol dan berdampak kepada perpecahan, maka Golkar bisa saja tiba-tiba mencari alternatif lain. Nah, Airlangga harus mewaspadai dan terus merawat dukungan politik yang sudah diberikan.

"Airlangga harus waspada, jangan sampai ini meruncing. Jalin komunikasi dengan cara kekeluargaan, dengan begitu dukungan akan terus solid. Jangan berujung perpecahan," kata dia.

Terlebih setiap pemilu, Golkar dilanda isu-isu friksi internal. Golkar di bawah Airlangga, harus terus solid dan tidak melahirkan konflik.

"Dalam Munas kali ini jangan memicu konflik yang tajam. Airlangga harus mampu merawat Golkar, " katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×