kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.459   26,00   0,16%
  • IDX 6.384   -135,77   -2,08%
  • KOMPAS100 927   -22,47   -2,37%
  • LQ45 726   -11,89   -1,61%
  • ISSI 197   -5,73   -2,83%
  • IDX30 378   -4,14   -1,08%
  • IDXHIDIV20 455   -6,91   -1,50%
  • IDX80 105   -2,09   -1,95%
  • IDXV30 108   -2,33   -2,11%
  • IDXQ30 124   -1,12   -0,89%

Pengalihan beban subsidi, bebani pemerintahan baru


Minggu, 15 Juni 2014 / 19:38 WIB
Pengalihan beban subsidi, bebani pemerintahan baru
ILUSTRASI. Kecelakaan di jalan tol. TRIBUNNEWS/ISTIMEWA


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah menurunkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 dari 2,5% menjadi 2,4%. Namun langkah penurunan ini dinilai bisa membebani pemerintah yang akan datang.

Sebab, pemerintah menekan subsidi energi dengan cara menaikan tarif dasar listrik dan mengalihkan sebagian beban subsidi yang harus di bayar tahun 2014 ke tahun 2015 nanti. Menurut ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistyaningsih, hal itu akan membuat beban subsidi yang harus dibayar pemerintah tahun 2015 menjadi lebih tinggi. “Carry over ini kan semacam ijon subsidi, pasti akan membebani,” kata Lana.

Dia juga itu dia juga mengkritik target penerimaan perpajakan yang terlalu optimistis. Mengingat pertumbuhan ekonomi yang terancam melambat di tahun 2014 ini. Apalagi tidak ada upaya yang konkrit dijelaskan pemerintah untuk mencapai target tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×