Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai mengusulkan kenaikan tipis target penerimaan cukai dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016. Ditjen Bea Cukai berharap ada lonjakan penerimaan di akhir tahun ini sehingga meminta kenaikan target.
Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Ditjen Bea dan Cukai Sugeng Aprianto mengatakan, dalam RABPNP 2016, pihaknya mengusulkan tambahan target penerimaan cukai sekitar Rp 1,6 triliun. Dengan demikian, dalam RAPBNP 2016 target penerimaan cukai akan menjadi Rp 148 triliun. "Tarif cukai tetap, penerimaan naik sedikit," kata Sugeng, kepada KONTAN, Minggu (29/5).
Penerimaan cukai yang biasanya meningkat di akhir tahun menjadi salah satu tumpuan. Walau begitu, usulan kenaikan ini tergolong rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dipengaruhi oleh volume produksi barang kena cukai, yaitu tembakau yang mengalami penurunan.
Menurut Sugeng, pada tiga bulan pertama tahun ini volume produksi hasil tembakau turun 0,8% year on year (YoY). Penurunan produksi ini karena kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. "Tetapi penurunan produksi pada kuartal I belum bisa menggambarkan produksi sepanjang tahun ini. Kami proyeksi volume produksi tahun ini tidak akan berbeda jauh dari tahun lalu," katanya.
Jika target penerimaan cukai diusulkan naik tipis, Ditjen Bea dan Cukai meminta target penerimaan bea masuk dan bea keluar dalam RAPBNP 2016 diturunkan.
Sugeng bilang, target penerimaan bea masuk turun seiring pelemahan impor kuartal pertama 2016 yang mencapai 13% YoY. Sementara target bea keluar turun karena adanya penurunan harga komoditas ekspor khusunya mineral. "Total target penerimaan bea dan cukai masih dihitung lagi, tetapi mungkin totalnya akan turun sedikit," katanya.
Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro bilang, untuk pertama kalinya pemerintah tidak akan mengubah target penerimaan cukai dalam RAPBNP 2016 dari target APBN 2016 yang sebesar Rp 146,4 triliun. "Sementara sama dulu," katanya.
Realisasi penerimaan cukai per 30 April 2016 hanya sebesar Rp 19,2 triliun. Jumlah itu turun sebesar 44,9% dibanding periode sama 2015 yang Rp 34,9 triliun. Dan realisasi penerimaan cukai hasil tembakau sebesar Rp 17,6 triliun, turun 47,3% dari periode sama tahun lalu Rp 33,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News