kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penerbitan SBN Valas dinilai sesuai dengan prinsip pembagian risiko


Kamis, 28 Mei 2020 / 17:30 WIB
Penerbitan SBN Valas dinilai sesuai dengan prinsip pembagian risiko
ILUSTRASI. Bauran Kebijakan Moneter dan Fiskal ----- Pejalan kaki melintas dekat papan elektronik yang menampilkan grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/12). Presiden Joko Widodo mengklaim bauran kebijakan moneter & fiskal berhas


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara lain, dampak Covid-19 di Indonesia relatif lebih terjaga, serta diikuti dengan respons kebijakan otoritas yang sangat baik. Maka dari itu, Fikri berharap imbal hasil dari SBN ini bisa kompetitif.

"Karena tentunya yield ini, disesuaikan dengan yield di tempat penerbitan dan denominasi negara tersebut. Seperti kita tahu negara-negara tersebut, juga memiliki yield yang sangat kompetitif," paparnya.

Baca Juga: Pemerintah berencana terbitkan SBN valas di semester II 2020

Fikri juga optimistis obligasi yang diterbitkan pemerintah bisa terserap dengan baik oleh pasar. Apalagi, apabila ketiga denominasi tersebut ditambah dengan fundamental ekonomi Indonesia serta sovereign rating yang cenderung investment grade.

"Bahkan saya rasa malah akan sangat mungkin untuk oversubscribe," kata Fikri.

Fikri menjelaskan, akan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan investor dalam membeli obligasi ini. Menurutnya, investor akan memperhitungkan yield dari segi harga dan kupon, tenor, serta credit risk atau rating.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×