Reporter: Indra Khairuman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah Indonesia mulai mempertimbangkan penerbitan untuk surat utang internasional non dolar Amerika Serikat (AS), seperti Dimsum Bond dan Kangaroo Bond sebagai strategi untuk mengurangi risko terkait volatilitas nata uang serta memenuhi kebutuhan impor dari negara-negara mitra.
Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, menegaskan bahwa pilihan pembiayaan dalam dolar Australia dan tuan Tiongkok dipicu oleh volatilitas dolar AS yang akhir-akhir ini cenderung mengalami peningkatan volatilitas.
“Sehingga dikhawatirkan ke depannya, beban dari pembayaran bunga juga meningkat,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Senin (25/6).
Di sisi lain, Josua menjelaskan bahwa pembiayaan menggunakan mata uang yang lebih baru diperkirakan bisa terkait dengan kebutuhan impor pemerintah dari Australia dan Tiongkok, sehingga pemerintah bisa dengan mudah membelanjakan kebutuhan tersebut melalui mata uang tersebut.
Josua juga mengatakan bahwa kemungkinan pemerintah akan tetap terbuka untuk menerbitkan surat utang dalam mata uang lainnya selain dolar AS, yen Jepang, dan euro.
“Tujuan untuk mendiversifikasi risiko pembayaran bunga utang ke depannya,” jelas Josua.
Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Penerbitan Dimsum Bond dan Kangaroo Bond Tahun Ini
Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya ketidakstabilan global yang berasal dari AS.
Salah satu keuntungan dari memperluas mata uang untuk pembiayaan, menurut Josua, adalah diversifikasi pembiayaan.
“Sehingga ketika terjadi gejolak salah satu mata uang, tidak serta merta meningkatkan beban bunga dari APBN,” kata Josua.
Josua mengingatkan bahwajika pemerintah terlalu terdiversifikasi , maka pasokan dolar AS di dalam negeri bisa menjadi lebih terbatas.
“Karena pasokan dolar AS dari pembiayaan dolar AS cenderung turun,” tambah Josua.
Terbatasnya pasokan tersebut kemudian bisa berdampak pada penurunan likuiditas dolar AS, padahal kebutuhan untuk dolar AS masih tinggi secara umum dalam transaski internasional.
Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Dolar, Alasan Pemerintah Akan Rilis Dimsum dan Kangaroo Bond?
Selanjutnya: Bahlil Ungkap Alasan Pemerintah Berencana Tambah 6,3 GW PLTU Batubara hingga 2034
Menarik Dibaca: Koleksi Anak Summer 2025 Tampil di Perayaan 16 Tahun Grand Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News