kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penduduk miskin berkurang, tapi perlu diwaspadai


Senin, 18 Juli 2016 / 14:19 WIB
Penduduk miskin berkurang, tapi perlu diwaspadai


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2016 turun menjadi 10,86% atau 28,01 juta orang. Meski menurun, BPS menilai persentase penduduk miskin Maret 2016 perlu diwaspadai lantaran masih mendekati level 11%.

Catatan BPS, jumlah penduduk miskin Indonesia Maret 2016 turun dibandingkan pada September 2015 yang sebesar 11,13% atau 28,51 juta orang. Jumlah tersebut juga berkurang dibandingkan dengan Maret 2015 yang sebesar 11,22% atau 28,59 juta orang.

Berdasarkan wilayahnya, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2016 tercatat sebesar 10,34 juta penduduk, turun 0,28% dibanding September 2015 dan turun 0,31% year on year (YoY). Begitu juga dengan jumlah penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2016 sebesar 17,67 juta, yang turun 0,22% dibanding September 2015 dan turun 0,27% YoY.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, penyebab penurunan jumlah penduduk miskin periode September 2015 hingga Maret 2016 lantaran inflasi umum yang relatif rendah, yang tercatat hanya sebesar 1,71%. Suryamin mengatakan, secara nasional, rata-rata harga daging ayam ras mengalami penurunan 4,08%.

"Selain itu, harga eceran komoditas bahan pokok lain yang mengalami penurunan adalah telur ayam tas sebesar 0,92% dan minyak goreng 0,41%," kata Suryamin dalam konferensi pers, Senin (18/7).

Selain itu, penurunan jumlah penduduk miskin tersebut terjadi karena nominal rata-rata upah buruh tani per hari naik 1,75% September 2015 ke Maret 2016 dan nominal rata-rata upah buruh bangunan naik 1,23% pada periode tersebut.

BPS juga mencatat, persentase pendapatan atau pengeluaran penduduk miskin pada desil pertama (10% penduduk terbawah) dan desil kedua (10% penduduk terbawah kedua) mengalami kenaikan masing-masing sebesar 7,53% dan 7,82% untuk periode Maret 2016 YoY.

Tak hanya itu, penurunan jumlah pengangguran tersebut juga terjadi karena tingkat pengangguran terbuka di Indonesia menurun dari 6,18% pada Agustus 2015 menjadi 5,5% pada Februari 2016.

Berdasarkan pulau, jumlah penduduk miskin terbesar berada di Pulau Jawa dengan jumlah sebesar 14,97 juta penduduk, diikuti dengan Pulau Sumatera 6,28 juta penduduk, dan Pulau Bali serta Nusa Tenggara 2,14 juta penduduk. Sisanya, Pulau Sulawesi 2,11 juta penduduk, Maluku dan Papua 1,54 juta penduduk, dan Pulau Kalimantan 0,97 juta penduduk

Meski demikian, persentase penduduk miskin Indonesia saat ini masih mendekati level 11%. Suryamin mengatakan, sulit menurunkan jumlah penduduk miskin yang melebihi 11%.

"Kalau sudah di level 11% dari hasil penamatan kami di Asean dan di Asia, negara manapun akan susah menurunkannya. Karena apa? karena sudah corenya, intinya, keraknya, sehingga harus ada upaya-upaya khusus untuk menekan lagi," tambah Suryamin.

Catatan BPS, persentase penduduk miskin Indonesia sejak 1998 memang terus mengalami penurunan hingga Maret 2016. Namun penurunan tersebut tergolong lambat. Selama 12 tahun, Indonesia baru berhasil menurunkan persentase penduduk miskin dari level 24,20% pada tahun 1998 menjadi 10,86% pada Maret 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×