kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendidikan berkualitas di masa pandemi menjadi kunci masa depan berkelanjutan


Kamis, 26 November 2020 / 21:37 WIB
Pendidikan berkualitas di masa pandemi menjadi kunci masa depan berkelanjutan
ILUSTRASI. Webseries 3 :?Education Is The Key to Achieve SDGs? yang diselenggarakan IBCSD.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Mencapai pendidikan yang berkualitas dan merata untuk semua lapisan masyarakat diprediksi masih menjadi tantangan utama dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Belum meratanya pendidikan di dalam negeri tergambar dalam rendahnya literasi siswa pada laporan PISA (Programme for International Student Assessment) yang dirilis Desember 2019 lalu. Dari laporan itu, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara. 

Di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat paling bawah bersama Filipina.

Dampak pandemi Covid-19 juga menambah tantangan baru dalam mewujudkan pendidikan yang Berkualitas dan inklusif di Indonesia. UNESCO menyebut 1,6 miliar pelajar atau 90% dari seluruh populasi pelajar di dunia diliburkan untuk mencegah penyebaran virus. 

Baca Juga: Nadiem: Orangtua jangan khawatir soal pembukaan kembali sekolah

Menurut Save The Children, pandemi berpotensi mengakibatkan 9,7 juta anak yang terkena dampak penutupan sekolah beresiko putus sekolah secara permanen.

“Krisis dan kesulitan global yang kita hadapi ini memberikan banyak sekali pelajaran. Kita perlu  memastikan bahwa secara bersama-sama, kita tidak hanya fokus pada aspek pemulihan tetapi juga  akselerasi transformatif, “ ujar Adi Nuryanto, Koordinator Kerja Sama Luar Negeri Biro Kerja Sama dan  Hubungan Masyarakat Kemendikbud yang hadir mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

“Dengan kreativitas bersama dan kolaborasi, kita akan keluar dari krisis dengan kemampuan adaptasi dan  inovasi yang lebih tinggi. Dan untuk melakukan itu, kita harus beradaptasi dan meningkatkan ukuran  pembangunan Pendidikan yang sesuai untuk sistem pendidikan kita,” lanjutnya.

Indonesia Business  Council for Sustainable Development (IBCSD) sebagai asosiasi bisnis yang dipimpin oleh CEO dari berbagai  perusahaan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan berkomitmen mendorong  pembahasan peran penting kepemimpinan dan aksi kolektif sektor bisnis, salah satunya di bidang  pendidikan. IBCSD juga ingin meningkatkan kesadaran kaum muda dan semua pihak mengenai  pentingnya peran pendidikan berkualitas dalam agenda pembangunan, terutama agenda pembangunan  berkelanjutan. 

Djoni Wesida, IBCSD Executive Committee mengatakan tantangan memperbaiki akses pendidikan juga  dipengaruhi oleh meningkatnya masalah kemiskinan, tak hanya dihadapi di Indonesia namun juga di  dunia. 

Baca Juga: Guru honorer bisa jadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pada tahun depan

Di sisi lain, tantangan ke depan akan semakin kompleks, terutama bagaimana mewujudkan  pendidikan sebagai salah satu pintu masuk untuk mempersiapkan revolusi Industri 4.0. 

“Di tengah tantangan ini, semua pihak dapat berkontribusi untuk semakin mewujudkan pendidikan yang  berkualitas dan inklusif demi mencapai masa depan yang sejahtera dan berkelanjutan. Di IBCSD, perusahaan anggota telah menjalankan berbagai best practices untuk mendukung tercapainya SDGs  Nomor 4 (Pendidikan Yang Berkualitas),” kata Djoni saat memberikan sambutan dalam Webseries 3 :“Education Is The Key to Achieve SDGs” yang diselenggarakan IBCSD.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×