Reporter: Bambang Rakhmanto, Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 yang mencapai 6,1% turut mengangkat pendapatan per kapita masyarakat. Di atas kertas, tahun 2010, rata-rata pendapatan penduduk Indonesia naik 13% menjadi US$ 3.004,9 setahun atau setara Rp 27 juta (kurs Rp 9.000 per dollar AS).
Sebagai perbandingan, tahun 2009, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia tercatat US$ 2.349,6 per tahun atau Rp 23,9 juta.
Meski naik, pendapatan per kapita Indonesia masih jauh di bawah tetangga. Tahun lalu pendapatan per kapita Malaysia US$ 7.775 per tahun. Pendapatan per kapita warga Thailand US$ 4.620 setahun.
Harap maklum juga, jumlah penduduk kita jauh lebih besar. Kini penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa. Secara nominal, total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia selama tahun lalu mencapai Rp 6.422,9 triliun. "Kalau dibagi hasilnya Rp 27 juta per orang," kata Kepala BPS Rusman Heriawan, kemarin.
Kendati pendapatan per kapita naik, bukan berarti kesejahteraan masyarakat meningkat. Minimal dua hal yang perlu dicermati. Pertama, inflasi tinggi yang mencapai 6,96% di 2010, melebihi angka pertumbuhan ekonomi yang cuma 6,1%. "Kenaikan PDB menjadi tak berarti karena tergerus inflasi," kata David Sumual, Ekonom BCA.
Menurut David, di antara negara emerging market, Indonesia menempati posisi ketiga setelah China dan India dengan tingkat pertumbuhan ekonomi lumayan. Bedanya kedua negara itu bisa menekan inflasi sehingga tidak menggerus pendapatan per kapita masyarakat mereka.
Kedua, kenyataan bahwa masih banyak masyarakat berpendapatan rendah. Dus, kata Eric Alexander Sugandhi, Ekonom Standard Charter Bank, angka itu jauh dari cerminan pendapatan per kapita seluruh masyarakat.
Jadi, prestasi ekonomi Indonesia hanya terasa indah di atas kertas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News