kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pendapatan per Kapita RI Bakal Disalip Vietnam, Ini Penjelasan Kepala Bappenas


Selasa, 06 Juni 2023 / 07:56 WIB
Pendapatan per Kapita RI Bakal Disalip Vietnam, Ini Penjelasan Kepala Bappenas
ILUSTRASI. Menteri PPN Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pendapatan rata-rata penduduk Indonesia bakal disalip oleh Vietnam.


Reporter: kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan rata-rata penduduk Indonesia bakal disalip oleh Vietnam. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Pada 1990, pendapatan per kapita Indonesia 5 kali lebih besar daripada Vietnam. Namun, pada 2020, pendapatan tersebut hanya 1,1 kali lebih besar dari Vietnam. 

"Kita sekarang sudah hampir mendekati Vietnam atau bahasa lain kita hampir dikejar oleh Vietnam," ungkapnya dalam Focus Group Discussion yang dihelat Kementerian PPN dan Harian Kompas, Jakarta, Senin (5/6/2023). 

Sementara itu, lanjut Suharso, pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 1990an pernah melampaui China. Sayangnya, posisi tersebut hanya bertahan sampai tahun 1998. 

"Jadi, artinya kita dulu pernah di atas China tapi sekarang kita di bawah China," ujarnya. 

Untuk mencegah hal tersebut maka dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, pemerintah menetapkan sejumlah industri prioritas untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara dengan pendapatan tinggi dalam kurun waktu 15-17 tahun ke depan. 

Baca Juga: Tingkat Kemiskinan Masih Tinggi di 16 Provinsi

Adapun lima kelompok industri prioritas tersebut yakni industri berbasis sumber daya alam, industri dasar, industri berteknologi menengah-tinggi, industri barang konsumsi berkelanjutan, dan industri berbasis inovasi dan riset. 

"Gross National Income per kapita Indonesia perlu dinaikkan hingga 30.300 dollar AS agar menjadi negara maju," kata Suharso. 

Sebelumnya, Suharso Monoarfa mengatakan, saat ini Indonesia masih berada dalam jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap

Selama kurun waktu 20 tahun rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 4,01 persen dan baru berada di atas 5 persen pada tahun 2022 lalu. 

Hal tersebut dia kemukakan usai mengikuti Ratas mengenai Evaluasi Paruh Waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 serta Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, di Istana Kepresidenan, Selasa (28/3/2023). 

Baca Juga: Jumlah Masyarakat Miskin Ekstrem di Indonesia Berpotensi Melonjak, Ini Penyebabnya

"Kami menyampaikan dalam skenario yang disusun oleh Bappenas, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai enam persen agar kita mampu graduasi dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap, karena kita sudah 30 tahun di middle income trap," ujarnya dikutip dari Sekretariat Kabinet.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala Bappenas: Pendapatan RI Bakal Disalip Vietnam"
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Akhdi Martin Pratama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×