kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Kepala Bappenas Ungkap 10 Target RPJMN Jokowi yang Sulit Dicapai pada 2024


Senin, 05 Juni 2023 / 15:52 WIB
Kepala Bappenas Ungkap 10 Target RPJMN Jokowi yang Sulit Dicapai pada 2024
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN Bappenas) Suharso Monoarfa di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membeberkan, terdapat 10 indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Presiden Jokowi yang sulit tercapai di 2024.

Menteri PPN atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, 10 capaian yang sulit dicapai tersebut mulai dari masalah stunting, obesitas, hingga tingkat merokok pada anak usia dini.

Dia memerinci, permasalahan pertama yang tidak akan terselesaikan Jokowi  adalah imunisasi dasar lengkap yang ditarget pada 2024 mencapai angka 90%. Hal ini sulit dicapai mengingat hingga 2022 saja, angka imunisasi baru menyentuh 63,17%.

Baca Juga: Proyek Jalan Daerah Bakal Digarap Pemerintah Pusat

Kedua,  terkait angka stunting yang dialami balita  dengan target di 2024 sebesar 14%. Hal tersebut sulit dicapai, sebab angka stunting pada 2022 masih sebesar 21,6%.

Ketiga, tingkat wasting pada balita alias penurunan berat badan yang ditargetkan mencapai 7% di 2024. Padahal, di 2022 tingkat wasting balita masih berada di level 7,7%.

Keempat, masalah insidensi tuberculosis (per 100.000 penduduk) yang diharapkan bisa di level 297 pada 2024.  

“Tuberkulosis kita berharap di 297 per 100.000 penduduk. Tapi di 2022 saja baru 354 per 100 penduduk,” kata Suharso saat melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (5/6).

Kelima terkait eliminasi malaria di kabupaten/kota yang ditargetkan 405 pada 2024, namun pada 2022 saja baru di level 372.

Baca Juga: Sri Mulyani Kerek Tarif Cukai Rokok Elektrik Langsung 5 Tahun, Ini Alasannya

Keenam, terkait eliminasi kusta di kabupaten/kota pada 2024 ditargetkan di level 514, namun sulit tercapai sebab pada 2022 saja baru mencapai 403. “Sekarang kusta kita dapati di satu kecamatan yang dekat dengan Jakarta,” kata Suharso.

Ketujuh, angka merokok pada anak yang ditargetkan 9,7% pada 2024, namun sulit tercapai lantaran pada 2022 saja capaiannya sebesar 9,10%.

Kedelapan, masalah obesitas penduduk dewasa.

Kesembilan, fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang masih tercatat 56,07% di 2022, padahal target Jokowi di 2024 tembus 100%.

"(Kesepuluh) Terakhir, puskesmas dengan tenaga kesehatan sesuai standar. Ini di 2022 baru 56,07% dari target 83% di 2024,” imbuhnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×