kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendanaan Transisi Energi JETP Diluncurkan, Akan Mobilisasi Dana US$ 20 Miliar


Selasa, 15 November 2022 / 21:50 WIB
Pendanaan Transisi Energi JETP Diluncurkan, Akan Mobilisasi Dana US$ 20 Miliar


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Indonesia bersama sekelompok negara maju meluncurkan skema pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) pada hari pertama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, Selasa (15/11).

Lewat skema pendanaan tersebut, Indonesia bersama beberapa mitra bakal memobilisasi dana US$ 20 miliar dalam waktu 3-5 tahun ke depan untuk mendukung transisi energi bersih lewat cara-cara seperti mereduksi emisi di sektor ketenagalistrikan, pengembangan energi terbarukan, dan peningkatan.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah Indonesia bakal memimpin persiapan rencana aksi investasi dalam skema pendanaan ini.

“Kami akan memaksimalkan platform yang dikelola oleh PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur),” ujarnya dalam konferensi pers di Bali International Convention Center (BICC), Selasa (15/11).

Baca Juga: IEA: 95% Konsumsi Batubara Global Terjadi di Negara yang Berjanji Turunkan Emisi

Model skema pendanaan JETP pertama kali diinisiasi pada pertemuan COP26 di Glasgow tahun 2021 lalu. Dalam perhelatan itu, Afrika Selatan dan International Partners Group (IPG) yang terdiri atas Prancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa mengumumkan skema pendanaan JETP jangka panjang sebesar US$ 8,5 miliar.

Indonesia menjadi negara kedua yang telah meluncurkan, skema pendanaan ini setelah Afrika Selatan.

Climate Counselor to The Secretary at US Department of The Teasury John Morton mengatakan, mobilisasi dana US$ 20 miliar akan berasal dari sektor sektor publik dan swasta dengan komposisi masing-masing US$ 10 miliar.

“Detailnya seperti apa akan diketahui setelah rencana investasinya selesai disusun,” tuturnya.

Inggris sudah menegaskan kesiapannya untuk mendukung program JETP Indonesia, termasuk di antaranya melalui World Bank Guarantee senilai US$ 1 miliar. Fasilitas tersebut akan memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan tingkat pinjaman berdasarkan ketentuan Bank Dunia hingga US$ 1 miliar.

“Hari ini kami bangga bahwa kami meluncurkan Just Energy Transition Partnership untuk bantu Indonesia mempercepat transisi energinya menuju ekonomi hijau dan mengeduk miliaran pendanaan dari sektor privat untuk infrastruktur baru,” ujar Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (15/11).

Dalam keterangan tertulisnya, Koordinator Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara, Tata Mustasya mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus segera menindaklanjuti komitmen JETP dengan segera menyusun kebijakan yang menjamin proses transisi energi benar-benar berjalan dengan adil.

Selain itu, untuk mencapai sasaran dari program, kata Tata, maka JETP sejak awal harus dilakukan secara transparan, partisipatif, dan akuntabel.

“Pendanaan ini juga seharusnya melarang dengan tegas semua PLTU baru dan memberikan disinsentif di sektor batu bara, dukungan peraturan yang jelas untuk meningkatkan skala energi terbarukan, menangani reformasi yang sangat dibutuhkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN),” ujar Tata, Senin (15/11).

Baca Juga: Sesi Kedua KTT G20 Bahas Arsitektur Kesehatan Global dan Pandemic Fund

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×