kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penataan fasilitas transportasi umum dapat tingkatkan kunjungan wisatawan


Jumat, 31 Januari 2020 / 22:29 WIB
Penataan fasilitas transportasi umum dapat tingkatkan kunjungan wisatawan
ILUSTRASI. Wisatawan menanti matahari terbit di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (27/9/2019).


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) pusat, Djoko Setijowarno meminta pemerintah melakukan penataan fasilitas transportasi umum destinasi wisata prioritas.

"Sudah saatnya perbaikan infrastruktur jalan dapat dibarengi penataan fasilitas transportasi umum ke lokasi destinasi wisata," kata Djoko dalam siaran pers, Jumat (31/1).

Ia menyebutkan, kelemahan menuju akses wisata di Indonesia adalah kurang sekali tersedianya fasilitas transportasi umum. Pilihan pelancong harus membawa kendaraan pribadi yang akhirnya berujung kemacetan dan pengusaha destinasi wisata harus menyediakan lahan parkir yang luas.

Baca Juga: Duh, virus conora jadi penghambat kerjasama CIMB Niaga dan WeChat

"Lain halnya berwisata di manca negara, menuju destinasi wisata ada pilihan kereta, bus, atau taksi," ucap dia.

Djoko mengatakan, untuk menyediakan infrastruktur yang baik, dibutuhkan peran serta pihak- pihak lain diantaranya Pemerintah Daerah maupun Kementerian terkait untuk bersama-sama menyediakan infrastruktur jalan yang baik agar memudahkan para wisatawan dalam mengakses kawasan Pariwisata.

Dengan meningkatnya kualitas infrastruktur diharapkan jumlah mancanegara maupun domestik dapat meningkat di tiap tahunnya.

Langkah berikutnya, lanjut Djoko, Kementerian Perhubungan membangun rute-rute jaringan fasilitas transportasi umum, baik kereta maupun bus umum menuju lokasi wisata itu. Rute tersebut awalnya dapat dikenakan tarif subsidi untuk menarik penumpang.

Baca Juga: Travelport: Wisatawan Indonesia mencari nilai lebih, dibanding biaya

"Namun setelah mencapai demand yang mencukupi, tarif subsidi dihilangkan menjadi tarif komersial," ungkap Djoko.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×