Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2021, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah program kerja untuk penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Melihat hal tersebut, Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan, Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani memperkirakan, dengan adanya vaksin Covid-19, aktivitas ekonomi sudah mengalami trend positif dan terus naik. Meski terbilang masih landai karena sedang penyesuaian ke arah normal.
“Pertumbuhan ekonomi 3% - 4% angka yang masuk akal untuk bisa dicapai secara agregat di akhir tahun 2021 nanti,” kata Ajib kepada Kontan, Minggu (3/1).
Ajib menilai, untuk mendapat akselerasi pertumbuhan ekonomi yang positif, pemerintah harus memberikan insentif dan intervensi kebijakan di sektor UMKM. Sebab, hal ini akan menopang sebagian besar ekonomi masyarakat dan berkontribusi lebih dari 60% PDB nasional.
Baca Juga: Inflasi Desember 2020 diprediksi sebesar 0,42% mom
Hipmi meminta dari sisi sektor teknis, sektor agro, maritim, dan manufaktur yang memberikan nilai tambah komoditas harus digenjot lebih optimal. Sehingga jangka pendek di akhir tahun 2021 bisa terus konsistem tumbuh positif.
Kemudian, untuk jangka panjang, terkait kesehatan neraca keuangan negara, APBN tahun 2021 harus dikelola dengan hati-hati, transparan dan akuntabel. Karena tahun 2021 ini, untuk akselerasi ekonomi akan mengandalkan hutang lebih dari Rp 1.000 triliun. “Keseimbangan primer sudah mulai masuk trend negatif, pemerintah harus berhutang untuk membayar bunga hutang,” tutur Ajib.
Selanjutnya: Kalau cuma mengandalkan PEN, ekonomi sulit bangkit tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News