Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono menyatakan, pihaknya hanya berusaha mengkritik pasangan calon presiden Jokowi-Jusuf Kalla. Meski demikian, Setyardi menekankan bahwa tabloid Obor Rakyat bukan diterbitkan untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Obor Rakyat kritisi Jokowi sama sekali tidak dukung Prabowo. Ketika ini diterbitkan, Pak Prabowo itu 19 Mei baru declare. Sudah ada dulu Jokowi dan JK. Secara politis, sudah terbentuk paket Jokowi-JK, alasan kami kritisi capres itu. Saya tidak katakan, saya dukung Prabowo," ujar Setyardi dalam acara diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (14/6).
Menurut Setyardi, produk jurnalistik memang sudah sejak dulu cenderung berat sebelah. Dia mencontohkan stasiun televisi CNN yang menyatakan mendukung Partai Demokrat di Amerika Serikat. Contoh lainnya, Setyardi menyebut Media Indonesia dan Metro TV yang secara transparan mendukung Jokowi-JK, sementara TvOne mendukung Prabowo-Hatta.
Setyardi menuturkan, tabloid itu juga diterbitkan atas kesadarannya untuk mengawal proses pemilu presiden. Mengenai alasan Obor Rakyat bisa diberikan gratis, dia mengatakan bahwa tabloid itu disokong iklan.
"Ini konsep terbaru. Kalau TV kan ada yang berbayar, ada yang gratis. Namun, gratis tetap lebih banyak. Jadi, saya hidup dari iklan," kata Setyardi.
Semakin banyak eksemplar tabloid Obor Rakyat yang bisa didistribusikan, kata Setyardi, dia akan memancing banyak pihak untuk memasang iklan.
Sebelumnya diberitakan, sebuah tabloid atas nama Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Isi tabloid itu berupa hujatan terhadap Jokowi-JK, tanpa menyebut narasumber dan penulis berita.
Dalam tabloid edisi kedua itu, berita utamanya mengangkat topik tentang "1001 Topeng Pencitraan". Di dalamnya masih berisi hujatan terhadap Jokowi.
Tim sukses Jokowi-JK, Alexander Lay, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui kelompok yang menyebarkan tabloid Obor Rakyat ini. Dia menyebutkan bahwa salah satu redaktur media online terlibat dalam pembuatan tabloid tersebut.
Redaktur Inilah.com, Darmawan Sepriyossa, sudah menyatakan melalui situs medianya itu bahwa dia memang terlibat dalam tabloid tersebut. Mulanya, dia hanya membantu temannya, Setyardi Budiono, menghubungkan pengamat politik dari UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto. Namun, Darmawan mengaku tertarik dengan konsep media sebagai "anjing penjaga" yang ditawarkan Setyardi. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News